33.4 C
Jakarta

Menristek Apresiasi Pencapaian Kinerja Penelitian PTMA

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Kenerja penelitian dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) meningkat signifikan. Data hasil Klasterisasi Perguruan Tinggi bidang Penelitian periode 2016-2018, tercatat ada 3 PTMA yang masuk dalam Klaster Mandiri dan 17 universitas lainnya dalam Klaster Utama.

Atas perolehan tersebut, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/Kepala BRIN) Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro menyampaikan apresiasinya dan berharap penelitian dari PTMA sekaligus menjadi pengabdian pada masyarakat, yaitu dengan mengembangkan ekonomi dari masyarakat di sekitar kampusnya.

Muhammadiyah saya tahu organisasi yang inklusif, harus punya manfaat kepada masyarakat sekitar, kepada masyarakat Indonesia, kepada ummat sehingga kita bicara bagaimana peran universitas Muhammadiyah untuk memenuhi ekspektasi dari masyarakat,” ungkap Bambang saat memberi arahan pada Silaturahim Nasional Konsorsium Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah – ‘Aisyiyah (LPPM PTMA) di Hotel Harper Mangkubumi, Yogyakarta pada Selasa (7/1).

Dalam silaturahim perdana Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) dari perguruan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah seluruh Indonesia ini, Menteri Bambang mengungkapkan pencapaian  universitas Muhammadiyah pada Klasterisasi Perguruan Tinggi Bidang Penelitian Periode 2016-2018, terutama tiga universitas yang masuk dalam Klaster Mandiri, yaitu Universitas Muhammadiyah Surakarta (ranking 27), Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (ranking 34), dan Universitas Muhammadiyah Malang (ranking 39).

Menurut Menristek/Kepala BRIN pencapaian  ini salah satunya karena didukung oleh LPPM yang mampu mendorong penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan (litbangjirap) inovasi pada perguruan tinggi.

“Saya harap LPPM ini tidak berhenti hanya menjadikan ranking Muhammadiyah naik, tapi bagaimana LPPM ini bisa membawa universitas Muhammadiyah menjadi agen perkembangan ekonomi,” ungkap Bambang Brodjonegoro.

Agar PTMA dapat meningkat ranking penelitiannya sekaligus bermanfaat bagi masyarakat, LPPM PTMA perlu terlebih dulu mencari jenis kegiatan ekonomi di sekitar kampus yang masih dapat dikembangkan lebih baik.

“Tinggal lihat daerah sekelilingnya apa isinya, apa kegiatannya. Apakah peternakan, pangan, perkebunan, industri kecil, atau yang lainnya. Nah, di situlah pengabdian masyarakat menjadi penting, jadi menggunakan penelitian untuk bisa melakukan fungsi pengabdian masyarakat dengan tepat,” ungkap Menristek/Kepala BRIN.

Dalam kesempatan ini turut hadir Sekretaris Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah V Yogyakarta Tunggul Priyono, Sekretaris Pengurus Pusat Muhammadiyah Agung Danarto, Anggota Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan Pengurus Pusat Muhammadiyah (Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah) Harun Joko Prayitno, Ketua Konsorsium LPPM PTMA Agus Ulin Nuha, Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Gunawan Budianto, serta perwakilan LPPM dari PTMA seluruh Indonesia.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!