JAKARTA, MENARA62.COM– Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa lantik sejumlah pejabat dilingkungan Kementerian Sosial, Jumat (29/12). Pengisian jabatan ini dilakukan dengan seleksi terbuka (open bidding).
Pejabat yang dilantik adalah Hartono Laras dilantik sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) setelah sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Pemberdayaan Sosial. Harry Z Soeratin digeser dari jabatan Sekjen ke posisi Kepala Badan Pendidikan, Penelitian, dan Penyuluhan Sosial (Kabadiklit Pensos).
Sementara Edi Suharto yang sebelumnya menjabat sebagai Kabadiklit Pensos dilantik menjadi Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial (Rehsos). Marjuki yang sebelumnya menjabat sebagai Dirjen Rehsos telah memasuki masa purna tugas.
“Dengan dilantiknya beberapa pejabat eaelon satu maka saat ini tinggal  dua jabatan eselon 1 yang kosong yakni Dirjen Pemberdayaan Sosial dan Inspektur Jenderal (Irjen),” terang Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah mengatakan rotasi yang dilakukan diperlukan untuk memaksimalkan capaian program strategis Kementerian Sosial.
“Ini bagian dari ikhtiar Kemensos membangun dream team jelang perluasan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada 10 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Insya Allah Kementerian Sosial semakin siap dan solid,” tuturnya.
Khofifah mengungkapkan, perluasan PKH dan BPNT dimulai pada Bulan Februari 2018. Perluasan BPNT menjadi 10 juta terbagi dalam empat tahap yakni Januari-Februari, April-Mei, Juli-Agustus, dan Oktober-November. Masing-masing penambahan sejumlah 2,5 juta KPM di tiap tahapan.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga menyatakan rasa optimistisnya terhadap penurunan angka kemiskinan di Indonesia yang ditargetkan berada di kisaran 9,5 – 10 persen di tahun 2018 mendatang. Menurutnya, dengan mekanisme non tunai yang digulirkan pemerintah saat ini, program afirmasi pengurangan kemiskinan menjadi lebih tepat sasaran dan tepat waktu.
“Saya kira fakta didepan mata ini menunjukkan bahwa Pemerintah tidak setengah-setengah dalam upaya menurunkan angka kemiskinan dan kesenjangan di seluruh wilayah Indonesia,” tuturnya.