BADUNG, MENARA62.COM – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir
menyampaikan apresiasi atas program optimalisasi dan revitalisasi infrastruktur serta fasilitas di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang saat ini tengah dilaksanakan oleh PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports). Hal tersebut disampaikan saat kunjungannya di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali pada Kamis (21/11) siang.
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, salah satu kunci peningkatan layanan adalah dengan
optimalisasi infrastruktur eksisting bandara. “Kuncinya adalah mengoptimalkan yang sudah ada. Di bawah kepemimpinan Pak Faik, saya mengharapkan seluruh proyek pembangunan bandara direview supaya lebih efisien, salah satunya di Bali ini,” ujarnya.
Menteri BUMN Erick Thohir melanjutkan, peningkatan kapasitas penumpang Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali melalui optimalisasi, efisiensi, dan rekomposisi tata ruang merupakan langkah yang tepat.
Revitalisasi infrastruktur dan layanan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali yang saat ini tengah
dijalankan oleh InJourney Airports sebagai pengelola bandara, ditujukan untuk mengantisipasi tren pergerakan penumpang dan pesawat yang terus tumbuh, serta untuk meningkatkan kualitas layanan kepada pengguna jasa bandara.
Direktur Utama InJourney Airports Faik Fahmi menyatakan, revitalisasi Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali merupakan perwujudan transformasi bandara yang saat ini tengah dijalankan perusahaan.
“Saat ini kami sedang menjalankan berbagai program peningkatan kualitas layanan bandara
melalui revitalisasi, beautifikasi, dan optimalisasi infrastruktur bandara, salah satunya di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. Hal ini sejalan dengan salah satu pilar transformasi bandara, yakni Premises, di mana kami menghadirkan infrastruktur yang berfokus pada customer experience,” ujar Faik Fahmi saat mendampingi Menteri BUMN Erick Thohir dalam kunjungannya di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali
“Untuk mengoptimalkan kapasitas dan daya tampung Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, kami
sedang melaksanakan sejumlah pekerjaan guna mengoptimalkan fasilitas dan layanan. Sejumlah pekerjaan tersebut juga diharapkan mampu mengoptimalkan tata ruang bandara yang ada, meningkatkan efisiensi pelayanan, serta untuk mengurai antrian pada jam sibuk atau peak hours,” lanjut Faik Fahmi.
Optimalisasi infrastruktur bandara tersebut terbagi menjadi dua, yakni di area terminal
penumpang serta di area sisi darat (landside). Untuk area terminal penumpang, InJourney
Airports melaksanakan redesigning dan relayouting area terminal penumpang, sehingga dapat mengoptimalkan kapasitas bandara dari 24 juta penumpang per tahun menjadi 32 juta penumpang per tahun. Sedangkan untuk di area sisi darat atau landside mencakup perluasan akses jalan, penataan alur kendaraan dan landscape, serta pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).
InJourney Airports mencatat, saat ini Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali terus mengalami
peningkatan trafik pergerakan penumpang. Hingga Oktober 2024, sebanyak 20 juta pergerakan penumpang telah dilayani, atau mengalami pertumbuhan sebesar 13% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu yang mencapai 17,7 juta penumpang.
“Dengan tren pergerakan penumpang yang terus meningkat, utilisasi fasilitas penumpang di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sekarang ini hampir menyentuh angka puncak. Kami
memproyeksikan hingga akhir Desember mendatang akan mencapai 23,6 juta penumpang. Untuk itulah program revitalisasi dan optimalisasi bandara ini dilaksanakan, sehingga pelayanan kepada pengguna jasa bandara tetap optimal di tengah tren pertumbuhan trafik,” pungkas Faik Fahmi.(*)