BUKITTINGGI, MENARA62.COM– Tekan angka kekerasan terhadap anak, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise lakukan kampanye BERLIAN (bersama lindungi anak). Kampanye yang melibatkan seluruh elemen masyarakat tersebut dimulai dari wilayah Bukittinggi.
“Kami akan melakukan kampanye BERLIAN ke seluruh pelosok Indonesia sebagai upaya menekan angka kekerasan terhadap anak,” papar Yohana di sela kampanye BERLIAN dan senam Three Ends di Kota Bukittinggi, Minggu (16/04/2017).
Berdasarkan Data Dinas PPPA Sumatera Barat, angka kekerasan terhadap anak di Provinsi Sumatera Barat sepanjang 2016 terdapat 165 kasus kekerasan fisik dan 393 kasus pelecehan seksual. Jumlah tersebut menurut Yohana cukup tinggi dan harus ada upaya bersama untuk menghapuskannya.
“Kasus terbaru adalah pencabulan terhadap anak yang terjadi di Kelurahan Aur Tajungkang Tangah Sawah, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, dimana korbannya adalah 9 orang anak dan kemungkinan jumlah korban masih akan terus bertambah,” ujar Menteri Yohana.
Menurut Yohana kasus yang terjadi di Bukittinggi tersebut harus menjadi pembelajaran untuk lebih meningkatkan kewaspadaan kita terhadap segala bentuk kekerasan yang mungkin saja dialami anak-anak. Diperlukan komitmen bersama antara pemerintah, masyarakat dan orang tua untuk bersama-sama melakukan pencegahan dalam melindungi anak.
Saat ini Kementerian PPPA tengah mengembangkan pendekatan perlindungan anak berbasis masyarakat dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang hak-hak anak dan perlindungan di antara anak-anak dan orang dewasa. Anak-anak juga harus membentengi diri, jangan mudah percaya dengan orang yang tidak dikenal serta aktif menjadi pelopor dan pelapor bagi sesamanya.
Diharapkan melalui Gerakan Bersama Lindungi Anak ini akan semakin banyak masyarakat yang sadar tentang pentingnya keluarga dan masyarakat dalam melindungi anak.
Sementara itu, Walikota Bukittinggi, Ramlan Nurmantias mengatakan Pemerintah Kota Bukittinggi memiliki komitmen yang tinggi terhadap upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Berbagai kebijakan yang dinilai ramah terhadap perempuan dan anak telah dibuat. Diantaranya pembinaan yang dimulai dari keluarga, pembatasan penggunaan gadget dan internet bagi anak-anak, penataan tempat-tempat bermain anak, toilet dan parkir yang ramah perempuan, pembentukan Satpol PP syariah dan lainnya.