29.6 C
Jakarta

Merdeka Adalah Hak Semua Bangsa

Baca Juga:

Konstitusi kita mengingatkan bahwa, kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan

Dalam suasana peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia, di ujung sana, Taliban juga “memproklamasikan kemerdekaannya”. Mereka merebut kembali tanah airnya dari pasukan asing yang menguasai tanah airnya, Afghanistan.

Entah berapa banyak dana dan nyawa dihabiskan pihak asing untuk menjajah Afghanistan. Entah berapa besar usaha fitnah dan menjatuhkan kredibilitas Taliban di kaca mata internasional, namun mereka akhirnya bangkit untuk tanah airnya.

Fitnah semacam ini, mengingatkan juga akan fitnah yang ditujukan oleh para pejuang Indonesia oleh pemerintahan dan pasukan asing yang pernah menguasai Indonesia. Mereka menyebut para pejuang tanah air Indonesia sebagai ekstrimis. Mungkin kalau saat ini dikatakan sebagai teroris, kelompok kekerasan, tidak berbudaya, dan bengis, tidak menghormati hak asasi manusia dan sebagainya.

Dalam revolusi yang terjadi, media asing, bahkan di berbagai grup media sosial yang banyak beredar di Indonesia, juga dikatakan soal kekhawatiran akan kekuasaan Taliban di Afghanistan. Ada yang menyitir, kalau janji damai Taliban itu hanya omong kosong. Ada yang langsung komentar bak tersengat lebah hitam, merasa heran kok masyarakat banyak yang coba kabur dari Afghanistan.

Tentu kita juga ingat dengan berbagai kasus yang terjadi di Indonesia sendiri ketika reformasi. Kelompok masyarakat mana yang kabur ketakutan di saat seperti itu.

Kita tunggu saja, seperti apa bandul sejarah akan mengarungi negeri Afghanistan yang sebelumnya gemah ripah loh jinawi. Kondisi Afghanistan seperti ini bisa di baca dalam novel the Kite Runner karya Khaled Hosseini, novelis berkebangsaan Afghanistan-Amerika. Negeri dan pejuang Afghanistan, yang dalam rentang sejarah telah melahirkan banyak tokoh hebat. Negeri yang dalam dasawarsa terakhir menjadi “kuburan” para raksasa.

Pasukan Uni Soviet, bisa diusir dari tanah Afghanistan. Pasukan koalisi pun, dengan motor utama dari pasukan Amerika Serikat, yang didukung dengan persenjataan hebat, pasukan terlatih pun, pada akhirnya harus menahan malu. Mereka pun terusir dari tanah Afghanistan.

Tanpa berniat glorifikasi, pejuang Afghanistan lebih berhak hidup dan mengatur kehidupannya di tanah airnya, ketimbang pasukan asing.

Previous article
Next article
- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!