27.3 C
Jakarta

Minyak Goreng Murah Riwayatmu Kini

Presiden Perintah Dua Menterinya Bekerja Menurunkan Harga Minyak Goreng

Baca Juga:

Minyak Goreng Murah Riwayatmu Kini. Sejak memasuki tahun 2022, warga negara Indonesia menghadapi cobaan. Salah satu cobaan itu terkait harga minyak goreng yang terus melambung. Itu sebabnya, Presiden Joko Widodo pun hingga hari ini terus mewanti-wanti menteri perdagangan yang baru dilantik, Zulkifli Hasan agar dapat menurunkan harga. Pesan yang sama juga ditujukan pada Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.

Seakan bisa dilakukan dengan mudah, Senin (20/6/2022) Presiden Joko Widodo memerintahkan jajarannya, khususnya Luhut dan Zulkifli Hasan, agar secepatnya menurunkan harga minyak goreng curah di seluruh provinsi. Harganya menjadi Rp14 ribu per liter.

Publik berharap, menurunkan harga ini memang mudah dan bisa dilakukan dengan cepat oleh pemerintah. Kalau tidak bisa, apa bisa dikatakan bahwa pemerintah tidak bekerja. Atau, kedua menteri itu tidak bisa bekerja dengan baik, atau tidak bisa menjalankan perintah presiden.

“Tadi menanyakan ke Pak Menko Maritim dan Investasi, serta Mendag yang baru, (keduanya) masih minta waktu 2 minggu sampai satu bulan. Saya kira secepatnya, agar harga terjangkau oleh masyarakat,” kata Presiden Joko dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, seperti dilansir situs Antaranews.com.

Sejak akhir Mei 2022, Luhut ditugaskan Presiden Joko untuk mengatasi masalah kelangkaan minyak goreng, dan kenaikan harga bahan pokok tersebut. Sementara, Zulkifli menjadi menteri penanggung jawab perkembangan harga barang dan jasa.

Seakan bisa memaksa harga minyak segera turun, Presiden meminta, agar harga minyak goreng curah merata sebesar Rp14 ribu di seluruh provinsi di Indonesia.

Ia telah melakukan inspeksi ke pasar di Jawa Barat dan Banten serta menemukan harga minyak goreng curah sudah sesuai ketentuan pemerintah pada harga Rp14 ribu per liter.

Presiden menegaskan saat ini kebijakan yang menjadi prioritas adalah menjaga harga barang agar tetap terjangkau oleh masyarakat. Kebijakan ini diambil untuk memprioritaskan kepentingan masyarakat di tengah tekanan rantai pasok produk pangan dan energi di pasar global.

Bayangkan, di saat dunia mulai berkutat dengan energi terbarukan dengan lebih serius, Indonesia yang menjadi salah satu negara denga lahan perkebunan sawit yang amat luas, ternyata masih disandera dengan harga minyak goren yang melambung. Opo tumon…

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!