JAKARTA, MENARA62.COM – Presiden Prabowo Subianto mengajak seluruh Menteri Kabinet Merah Putih yang hadir pada Puncak Peringatan Hari Guru (HGN) 2024 yang berlangsung di Jakarta International Velodrome untuk menyanyi. Dari 14 pejabat Menteri yang hadir, sebagian lantas menerima ajakan Presiden dan naik ke panggung. Mereka menyanyi bersama-sama beberapa lagu mulai dari Hymne Guru hingga Pergi Sekolah.
Sekitar 5000 guru yang memenuhi stadion pun larut, ikut menyanyi lagu-lagu yang dibawakan Presiden dan para Menteri.
“Saya ingin para Menteri menghibur para guru. Mari yang bisa menyanyi silakan maju,” kata Presiden.
Dalam sambutannya Presiden mengatakan hadir di tengah para guru dengan satu niat yang utama dan paling penting, yakni menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya untuk para guru di seluruh Indonesia.
“Guru bagi kita adalah tonggak berdirinya sebuah negara, negara yang berhasil adalah negara yang pendidikannya berhasil. Negara hanya bisa makmur manakala pendidikannya berhasil,” kata Presiden.
Dan kunci keberhasilan pendidikan, lanjut Presiden adalah para guru. “Untuk itu saya memilih hadir di sini di tengh para guru. Intinya untuk atas nama seluruh bangsa Indonesia saya mengucapkan terima kasih kepada guru. Tidak akan ada negara yang berhasil tanpa guru,” katanya.
Ia mengingatkan bahwa pendidikan adalah kunci kebangkitan bangsa, dan Indonesia tak ada pilihan kecuali harus bangkit dan menjadi negara yang begitu-begitu saja yang rakyatnya miskin. “Kita akan mengentaskan kemiskinanan melalui pendidikan,” tegasnya.
Oleh sebab itu pemerintah akan focus pada pendidikan. Meski saat ini banyak negara fokus pertahanan, seperti AS dan India yang dicerminkan pada besarnya alokasi pendapatan dan belanja negara. “Tetapi, kami yang menerima mandat rakyat, yang sekarang bersama saya dalam koalisi merah putih kami menempatkan pendidikan nomor satu dalam APBN kami,” ujar Presiden.
Meski baru sebulan berkuasa, namun Presiden telah melakukan sejumlah terobosan untuk meningkatkan kesejaahteraan guru. “Kita telah meningkatkan anggaran untuk guru ASN, PNS, P3K dan non ASN. Guru ASN mendapatkan sebesar satu bulan gaji pokok, guru non ASN ditingkatkan menjadi Rp2 juta perbulan. Total anggaran untuk kesejahteraan guru ASN/Non ASN menjadi Rp81,6 triliun atau naik Rp16,7 triliun untuk kesejahteraan guru,” tegasnya.
Selain itu, pemerintah juga akan memfasilitasi guru-guru yang sampai saat ini belum memenuhi kriteria pendidikan S1 atau D4. Jumlahnya sekitar 200 ribu lebih. “Secara bertahap pada 2025 guru tersebut akan diberikan pendidikan untuk melanjutkan studi ke D4 atau S1,” terang Presiden.
Guna meningkatkan layanan pendidikamn yang merata pemerintah mengalokasikan Rp17,51 triliun untuk perbaikan dan renovasi 10.440 sekolah negeri dan swasta dan dana ini langsung dikirim ke sekolah, cash transfer. Dan nantinya sekolah akan melakukan swakelola sehingga nilai bantuan itu lebih bermanfaat oleh daerah dan desa itu bisa membeli bahan dari daerah tersebut.
“Saya yang paling sadar bahwa ini masih harus kita tingkatkan, bukan 10.000 rumah, bukan 10.000 sekolah yang harus diperbaiki kita punya 330.000 sekolah lebih jadi pekerjaan kami tak ringan, tetapi kami bertekat bekerja keras, agar setiap rupiah bisa dinikmati oleh rakyat,” tambahnya.
Di hadapan para guru, Presiden juga berjanji untuk tidak kompromi pada korupsi, judi online, dari penyelundupan, dari segala manipulasi, segala bentuk penipuan dan kecurangan. Tindak kejahatan tersebut mengakibatkan kekayaan Indonesia banyak yang hilang dan tidak bisa dinikmati rakyat. “Kami bertekad memperbaiki. Kami punya strategi dan yakin bisa memperbaiki ini, karena itu saya mohon ketabahan guru dan kesabaran guru saya mohon kepercayaan guru,” tandasnya.