KARANGANYAR, MENARA62.COM –Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) dan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah perlu terus bersinergi dalam mengembangkan potensi perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Perguruan Tinggi Aisyiyah.
Hal ini disampaikan Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah Muchlas MT, dalam Musyawarah Nasional III Forum Silaturahmi Perpustakaan Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (FSPPTMA), di Pondok Sari 2, Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah, 8-9 Maret 2017.
Muchlas MT mengharapkan, FSPPTMA terus berkiprah dalam mengembangkan perpustakaan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan Perguruan Tinggi ‘Aisyiyah (PTA).
“Ini penting untuk MPI dan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah terus bermitra dan sinergi yang lebih intens. Digitalisasi dan teknologi informasi adalah suatu keniscayaan dalam pengembangan perpustakaan. Akreditasi perpustakaan menjadi penting untuk perlu ditingkatkan sebagai peningkatan mutu, MPI dan Diktilitbang mendorong agar perpustakaan bisa terakreditasi dengan baik.”ujar Wakil Rektor 1 Universitas Ahmad Dahlan ini, Rabu (8/3/2017) seperti diberitakan muhammadiyah.or.id.
“Mari kita manfaatkan forum ini untuk bisa saling menguatkan. Memaksimalkan potensi pengelolaan perpustakaan di PTM dan PTA,” ujarnya.
Mengutip Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr Dadang Kahmad, Muchlas berharap, perpustakaan PTM dan PTA memiliki sistem yang terintegrasi di seluruh PTM dan PTA di Indonesia.
“Based On IT yang sudah Baik di PTM dan PTA bisa saling membantu pengembangan sistem pengintegrasian perpustakaan,” ujarnya.
Ketua FSPPTMA Lasa HS menyampaikan, perpustakaan harus memiliki target dan menyesuaikan visi misi sesuai dengan standar Perpustakaan PTM dan PTA. Ia juga menambahkan, nilai/ bobot perpustakaan akan sangat mendukung akreditasi program studi, universitas dan akreditasi perpustakaan.
“Salah satu aspek yang dapat menambah bobot penilaian akreditasi adalah jumlah SDM pengelola perpustakaan, anatar lain lulusan S2 Perpustakaan minimal 2 org, S1 dan D3 Perpustakaan yang sudah ditentukan pula jumlahnya”, ujar Lasa HS yang juga menjabat sebagai kepala perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.
Akreditasi
Akreditasi perpustakaan yang diprogramkan oleh Perpustakaan Nasional menjadi tolok ukur kinerja suatu perpustakaan. Untuk itu, diperlukan persiapan yang matang untuk mencapai penilaian akreditasi perpustakaan yang optimal. Persiapan itu diantaranya : layanan, kerjasama, koleksi, SDM, gedung/sarana prasarana, manajemen, dan anggaran. Perpustakaan yang memiliki akreditasi baik, adalah perpustakaan yang sudah menyesuaikan dengan ketentuan standar akreditasi perpustakaan perguruan tinggi yang disusun oleh perpustakan nasional.
Musyawarah Nasional III FSPPTMA ini digelar lima tahun sekali untuk memilih Ketua FSPPTMA periode selanjutnya. Pada musyawarah nasional ini, juga dibahas Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD ART) FSPPTMA, dan program unggulan FSPPTMA.