25.6 C
Jakarta

MPM dan Kemenko PMK Gelar Sosialisasi dan Penguatan Negara Pancasila sebagai Darul ‘Ahdi Wasy-Syahadah

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Sebagai tindak lanjut Memorandum of Understanding (MoU) antara Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dengan Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Republik Indonesia (RI). Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah dan Kemeko PMK RI lakukan kerja sama lakukan sosialisasi dan penguatan Negara Pancasila Darul ‘Ahdi Wasy-Syahadah bagi kader Muhammadiyah dan kelompok dampingan MPM pada Sabtu (5/10/2019) di Aula Kantor PP Muhammadiyah Jl. Cik Ditiro, No 23, Yogyakarta.

Sejak awal berdirinya pada tahun 1912, Muhammadiyah tidak ada masalah dengan konsep negara yang dipakai oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bahkan sebelum Indonesia merdeka, Muhammadiyah telah mengamalkan nilai-nilai yang terkandung pada sila-sila yang terdapat pada Pancasila. Fakta tersebut sebagai bukti bahwa Muhammadiyah telah lama mendukung eksistensi NKRI.

Meski demikian, hal-hal mendasar mengenai ke-Indonesiaan perlu untuk tetap dikuatkan dan ditumbuh suburkan disetiap kalangan, terlebih pada kelompok rentan atau mustadh’afin. Sehingga mereka tetap bisa menjaga kecintaan terhadap Negaranya.

Bukan hanya menjaga eksistensi Indonesia melalui gagasan yang dibuatnya, melainkan Muhammadiyah juga mewakafkan tokoh-tokohnya untuk memperjuangkan Indonesia. Tercatat, KH Ahmad Dahlan sebagai pendiri Muhammadiyah yang juga sebagai Pahlawan Nasional, Jendral Sudirman sebagai Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia, Soekarno sebagai Presiden Pertama RI, Ir. Juanda sebagai tokoh pemersatu territorial Indonesia antara lautan dan daratan sebagai wilayah yang integral, dan banyak tokoh-tokoh Muhammadiyah lainnya yang menyumbang perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia melalui caranya masing-masing.

Peserta yang mengikuti acara ini meliputi kelompok dampingan, Industri Kecil Menengah (IKM) Sediyo Maju Ngoro-oro, Pusaka Mulia Kokap, Pedagang Asongan Surya Mandiri (ASM), kelompok pemulung Ngayogyokarto Adi Makaryo (Mardiko), Jemaah Tani Muhammadiyah (Jatam), dan Kelompok Difabel dampingan MPM PP Muhammadiyah.

Diharapkan kegiatan ini bisa menumbuhkan rasa cinta tanah air di kalangan kelompok dampingan MPM PP Muhammadiyah. Serta mereka mampu merespon secara positif perkembangan yang terjadi dilingkungan mereka.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!