33.4 C
Jakarta

Mudik Asyik Baca Buku, Badan Bahasa Bagikan 18 Ribu Eksemplar Buku Bacaan

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Mudik Asyik Baca Buku, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) bagikan 18 ribu eksemplar buku kepada penumpang moda angkutan darat. Buku-buku gratis yang dibagikan di lima titik lokasi yakni stasiun Gambir, stasiun Pasar Senen, terminal Kampung Rambutan, terminal Kalideres dan terminal Pulo Gebang tersebut merupakan buku bacaan untuk segmen anak-anak.

Program pembagian buku gratis melalui kegiatan Mudik Asyik Baca Buku tersebut berlangsung tanggal 2-4 April 2024. Program ini merupakan hasil kerjasama Badan Bahasa, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Pusat Perbukuan, IKAPI, PT Gramedia, PT Macanan Jaya, PT Temprina, PT Provisi Mandiri Pratama, Dar! Mizan, Noura Publishing, Yayasan Litara, dan Reading Bugs.

“Setiap hari kita akan bagikan sekitar 1.200 eksemplar buku di setiap titik. Jadi selama 3 hari berlangsung sekitar 18 ribu buku bakal terdistribusikan kepada masyarakat,” kata Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra, Drs. Imam Budi Utomo, M.Hum dijumpai di stasiun Pasar Senen, pada Selasa (2/4/2024).

Program ini diakui sudah pernah digelar Badan Bahasa pada 2019. Namun terpaksa berhenti akibat adanya pandemi Covid-19. “Tahun ini kita mulai lagi. Untuk sementara kita ambil kota Jakarta. Tidak menutup kemungkinan nantinya akan diperluas di kota lain,” lanjut Imam.

Untuk mendapatkan buku gratis tersebut, pemudik cukup mendatangi booth Mudik Asyik Baca Buku yang berada di area stasiun atau terminal. Pemudik cukup mendaftarkan diri melalui kode batang (QRIS) yang tersedia dan mengisi identitas diri termasuk diantaranya tujuan mudik. Setiap pemudik boleh mendapatkan buku gratis maksimal 5 eksemplar.

Imam mengatakan ide diluncurkannya Mudik Asyik Baca Buku tersebut didasari fakta bahwa tingkat literasi bangsa Indonesia masih sangat rendah. Karena itu untuk mendongkrak tingkat literasi, perlu ditanamkan kebiasaan membaca buku sejak dini.

“Di banyak negara maju, masyarakat sangat gemar membaca buku. Kemana pun mereka bawa buku,” jelasnya.

Ia juga menekankan bahwa membaca buku merupakan jendela untuk melihat dunia yang lebih luas.

Sasar Orang Tua dan Anak

Di tempat terpisah, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz mengatakan, perjalanan mudik ke kampung halaman yang memakan waktu berjam-jam bisa dimanfaatkan oleh orang tua untuk bercerita tentang isi buku kepada anaknya. “Mungkin selama ini orang tua kurang punya waktu untuk berinteraksi dengan anak, nah saat mudik ini selama perjalanan orang tua dan anak bisa saling membaca buku, orang tua bisa menceritakan isi buku kepada anaknya,” katanya, pada peluncuran Mudik Asyik Baca Buku di Stasiun Gambir.

Aminudin Aziz mengatakan program Mudik Asyik Baca buku memang menyasar orang tua dan anak pemudik.Tujuannya, membiasakan anak dan juga orang tua untuk membaca di sela waktu yang memungkinkan, penat dan bosan saat perjalanan mudik pun bisa terobati dengan buku. “Ini menjadi waktu berharga dengan mengajak anak diskusi dan mengobrol saat perjalanan jauh mudik. Komunikasi dan interaksi dengan anak yang pada kesempatan biasa tidak bisa dilakukan selama itu,” ujarnya.

Dengan interaksi intensif orang tua dan anak, katanya, akan meningkatkan hubungan emosional yang lebih baik antar keduanya. Di sisi lain kesadaran akan membaca pun akan bisa ditumbuhkan di tengah masyarakat. “Jadi tidak ada alasan masyarakat yang mau baca buku tapi tidak ada waktu dan tidak ada bahan. Kini kami dekatkan bahan bacaan itu kepada masyarakat, khususnya para pemudik,” ujarnya.

Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk membantu orang tua untuk mengurangi penggunaan ponsel pada anak, serta diharapkan dapat meningkatkan kecerdasan anak karena gemar membaca.

Sementara itu Kepala Stasiun Pasar Senen Hendrik Mulyanto mengatakan pihaknya menyambut gembira program Baca Buku bagi para pemudik ini. “Selama ini budaya main gawai pada anak sudah sedemikian massif. Dengan kegiatan seperti ini diharapkan anak mulai gemar membaca buku,” ujarnya.

Menurutnya bagi-bagi buku gratis pada kegiatan mudik lebaran sangat tepat. Mengingat dalam kegiatan mudik, terjadi kerumunan massa yang cukup besar yang melibatkan pemudik usia anak-anak. “Dengan adanya buku-buku bacaan yang menarik, kami berharap perjalanan mudik ke kampung halaman menjadi jauh lebih menyenangkan,” tandasnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!