JAKARTA, MENARA62.COM – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mendukung kebijakan pembangunan Merdeka Belajar yang digagas Mendikbud Nadiem Makarim. Dengan kebijakan ini diharapkan guru dapat lebih fokus pada pembelajaran siswa dan siswa pun bisa lebih banyak belajar, bersikap terbuka dan optimis dalam menyongsong perubahan ini.
“Saya sangat mendukung. Sudah sewajarnya menteri yang baru membenahi kebijakan yang sudah ada karena memang perubahan itu penting,” kata Muhadjir saat memberikan sambutan pada acara rapat koordinasi kepala dinas pendidikan dan kepala lembaga penjamin mutu pendidikan seluruh Indonesia, Rabu (11/12/2019).
Menurutnya tidak ada satu pun kebijakan yang sifatnya betul semua. Harus selalu ada perubahan menuju arah yang lebih baik.
Muhadjir mengatakan konsep Merdeka Belajar yang memberikan kemerdekaan bagi guru untuk merencanakan pengajaran merupakan hal yang patut diapresiasi. Tetapi sebelum guru dimerdekakan, tentu hal yang penting diperhatikan adalah bagaimana meningkatkan kesejahteraan guru terutama guru-guru honorer.
“Saya kira persoalan guru honorer harus segera diselesaikan, karena mereka akan yang sudah mengabdikan diri 15 tahun bahkan lebih dengan kondisi upah yang minim,” katanya.
Muhadjir bertekad untuk menyelesaikan persoalan guru honerer tersebut. Salah satu upayanya adalah meminta kepastian dari Kementerian Keuangan terkaik pemanfaatan dana alokasi khusus (DAK) dan memastikan bahwa dana tersebut untuk fungsi pendidikan.
“Dana transfer daerah yang ada klausalnya diperkirakan untuk pendidikan, harus dipastikan memang untuk pendidikan yakni membayar gaji guru honorer,” tegasnya.