BOYOLALI, MENARA62.COM –Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Boyolali mengadakan pendistribusian air bersih untuk warga terdampak kekeringan di Boyolali bagian utara, Ahad (1/10/2023).
Sudah 30 tahun lebih wilayah Boyolali bagian utara (kecamatan Wonosegoro) dan beberapa wilayah di bagian barat (kecamatan Musuk), mengalami kekeringan air setiap musim kemarau. Oleh karena itu berbagai pihak, tidak hanya pemerintah harus berupaya untuk memecahkan masalah tersebut.
MDMC Boyolali salah satu yang andil bagian untuk memecahkan masalah tersebut. “Alhamdulillah awal September hingga awal Oktober sudah 40 tangki atau 160.000 liter air bersih sudah kami distribusikan kepada warga yang membutuhkan. 30 tangki kami distribusikan di tiga kecamatan wilayah Boyolali,” terang Sumarno ketua bidang tanggap darurat MDMC Boyolali.
Penyaluran air bersih dilaksanakan di desa Ngelo, Jatilawang dan Kuniran, kecamatan Wonosamudro. Ketiganya merupakan desa yang terdampak kekeringan cukup parah. Setelah 5 hari bantuan datang, baru ada bantuan air bersih kembali 5 hari kemudian.
Kekeringan yang di Boyolali Utara, sudah berjalan 2 bulan lebih. Diperkirakan kekeringan akan melanda hingga bulan Oktober akhir. Air yang dialirkan tidak hanya untuk satu atau dua hari namun untuk satu bulan ke depan.
Tidak hanya warga, namun ternak peliharaan dan ladang juga ikut terdampak dalam musim kekeringan tahun ini
“Sudah hampir sebulan kami mengalami kekeringan air. Banyak tanaman di ladang dan ternak kami yang terkena dampaknya. Melakukan aktivitas harian pun menjadi tersendat karena kadar air yang menipis,” ucap Joko Sutrisno warga desa Jatilawang, Wonosamudro, Boyolali.
Pada musim kemarau tahun ini, Muhammadiyah Boyolali dengan prinsip one Muhammadiyah one Resiliensi bersama dengan seluruh potensinya saling bahu-membahu satu komando untuk berjuang untuk menyelesaikan masalah dan bersinergi dengan pemerintah setempat. (*)