Hulu Sungai Tengah, MENARA62.COM– Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Timur menyerahkan empat unit hunian tetap kepada penyintas banjir dan tanah longsor di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, Sabtu (21/03/2021).
Empat hunian tetap tersebut merupakan bantuan donasi kemanusiaan yang digalang melalui MDMC dan Lazismu Kaltim sebagai bentuk kepedulian terhadap penyintas terdampak bencana alam di desa Patikalain.
Penanggung jawab program bantuan recovery pasca bencana banjir di Kalsel, Iwan Sulistyo melaporkan untuk program recovery yang sudah berjalan ada tiga yaitu pembangunan 4 unit hunian tetap, rehab rumah berskala sedang dan program psikososial berkelanjutan.
Menurut Iwan, dalam masa pelaksanaan tanggap darurat bencana banjir di Kalsel pihaknya menurunkan tim relawan Muhammadiyah Kaltim untuk membantu warga terdampak.
“Kami mengirimkan tim assesmen dari Kokam dan total 185 relawan selama 30 hari tanggap bencana pelayanan dapur umum 1 bulan untuk lebih dari 10.000 penerima manfaat, pelayanan kesehatan kepada lebih dari 1.000 pasien dan pembersihan hingga pembangunan sarana darurat untuk warga penyintas banjir,” katanya
Sementara itu PWM Kaltim diwakili oleh Abdul Azis Muslim selaku wakil ketua. “Ini tradisi yang sudah ditorehkan oleh KH Ahmad Dahlan sejak dahulu. InsyaAllah seluruh pihak yang terlibat baik relawan hingga donatur diberi keikhlasan dalam memberikan bantuan ini,” katanya.
Azis menjelaskan bantuan yang diserahkan kali ini merupakan kelanjutan dari program penanganan bencana yang dilakukan Muhammadiyah Kaltim untuk Kalsel. Dimana sebelumnya program tanggap bencana yang berlangsung selama 30 hari sudah ditutup pada Februari lalu. Kemudian dilanjutkan dengan recovery pasca bencana yang berisi tiga program bantuan. Salah satunya hunian tetap bagi warga terdampak.
“Alhamdulillah sinergi kegiatan ini sudah berjalan baik. Saya kira apa yang dilakukan di Kalsel ini merupakan salah satu fungsi warga Muhammadiyah Kaltim sebagai solusi bagi masyarakat. Karena kita adalah satu kesatuan sama-sama muslim dan bersaudara,” tuturnya.
Menurut Azis dari laporan yang diterimanya tercatat ada dua program recovery lainnya yang dibuat Muhammadiyah Kaltim di Kabupaten HST. Yakni program psikososial sebagai terapi kejiwaan bagi warga terdampak bencana. Satu lagi adalah program mubaligh hijrah berupa pengiriman da’i ke lokasi bencana yang dijadwalkan bertepatan pada bulan Ramadhan tahun ini.
“Jadi tidak ada istilah kalau bukan karena Kaltim yang kirim bantuan. Tapi karena saudara sesama muslim itulah yang diberikan oleh Kaltim. Saya kira dimanapun kita berada warga Muhammadiyah selalu membawa dampak baik bagi masyarakat sekitarnya,” jelasnya.
Azis berharap kerjasama antar Muhammadiyah meski berbeda wilayah harus terus berlanjut dan tidak terbatas hanya saat bencana terjadi. Sehingga pihaknya sebagai orang tua Muhammadiyah di Kaltim siap memberikan support kepada program yang dilakukan oleh generasi mudanya di lapangan. (*)