Oleh : Ace Somantri
BANDUNG, MENARA62.COM – Jauh-jauh hari sejak awal bulan Ramadhan, saat itu baru pulang mengisi kuliah shubuh di Masjid Lio Djamhari PCM Garut Kota, tepatnya tanggal 2 di bulan Ramadhan suara handphone berdering berkali-kali tidak terdengar karena sedang menyetir dalam perjalanan pulang ke Bandung. Setibanya di kampus, setelah melihat layar hand phone terlihat panggilan tak terjawab lebih dari tiga kali. Ternyata salah seorang anggota Pimpinan Daerah Muhammadiyah kota Sukabumi, Kang Sahid Arsalan yang memanggil suara hand phone. Langsung tidak lama dikontak balik, khawatir ada informasi hal penting karena selama ini jarang komunikasi. Setelah tersambung, ternyata mengundang untuk berbagi pengalaman atau sharing informasi dalam acara pelatihan mubaligh Muhammadiyah kota Sukabumi. Dijawab dengan jelas dan tegas, insya Allah bersedia untuk menghadiri undangan tersebut, karena hal itu menjadi momentum bersilaturahmi sambil saling berbagi ilmu.
Berangkat Subuh dari Bandung untuk mengejar waktu yang ditentukan, Alhamdulillah ala kulli hal Mang Yadi tepat waktu datang ikut membersamai ke kota Sukabumi. Bahkan, tidak ketinggalan 2 orang aktifis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah pun diajak untuk bersilaturahmi dengan keluarga besar persyarikatan di daerah. Langsung tancap gas meluncur menuju kota santri. Pagi Subuh dari penyelenggara acara sudah ada yang chat mengingatkan akan agenda hari ini. Dalam perjalanan, do’a kupanjatkan semoga perjalanan lancar hingga sampai di tujuan dan dapat kembali lagi ke rumah, aamiin yaa rabbal aalamiin. Hanya Allah SWT pelindung yang menjaga dari segala marabahaya dan hanya Dia-lah Dzat sebaik-baiknya penolong.
Tema acara kali ini, penyelenggara acara meminta untuk memberi sharing informasi hal ihwal teknik dan metode dakwah. Walaupun bukan ahli apalagi pakar di bidang dakwah, tidak ada salahnya untuk sharing dan diskusi sesama aktifis persyarikatan Muhammadiyah melalui para mubaligh dan mubalighat di persyarikatan daerah Muhammadiyah, khususnya di kota Sukabumi dan daerah lainnya. Sekaligus memperbanyak saudara dan sahabat di lingkungan persyarikatan di mana saat-saat tertentu dapat saling berbagai berbagai hal. Malahan di hari kedua Ramadhan alhamdulillah langsung dapat bersilaturahmi dengan aktifis persyarikatan cabang Muhammadiyah Garut kota. Semoga silaturahmi tersebut tidak sebatas pertemuan fisik secara verbal semata, melainkan berlanjut untuk berkolaborasi jihad fiisabilillah di rumah besar persyarikatan.
Alhamdulillah, kurang lebih tepatnya jam 09.00 sampai di lokasi acara Pendidikan Mubaligh Muhammadiyah di kota Sukabumi. Lebih awal datang dari undangan yang tertera dalam jadwal, bagiku hal yang baik daripada terlambat. Namun, ketua penyelenggara kegiatan saat tiba dil okasi ternyata sudah standby di ruang panitia. Memang ketika tiba di lokasi, disuguhi pemandangan yang cukup mengerutkan dahi karena lokasi acara terlihat seperti tidak ada kehidupan, pasalnya gedung terlihat kusam dengan terlihat warna cat temboknya luntur dan buram, halaman gedung tumbuh rumput ilalang yang cukup tinggi dan masjidnya terlihat kurang terawat. Setelah ditanya kepada aktifis persyarikatan, memang lokasi tersebut kabarnya sudah lama tidak digunakan makanya saat ini dengan kegiatan ini memulai kembali untuk dimanfaatkan. Semoga segera makmur fasilitas tersebut, bagiku dalam hati kenapa emas tersebut kesannya diabaikan. Padahal, jikalau beli lahan dan bangunannya sengaja entah berapa miliyar jika dikonversi dalam bentuk uang saat ini nilai asetnya.
Obrolan singkat tidak terasa, akhirnya mulai berdatangan para peserta kegiatan. Tepat jam 09.39 wib bersama penyelenggara kegiatan langsung masuk ruangan. Walaupun yang datang baru beberapa orang, kegiatan tersebut segera dimulai berharap tidak banyak menyita waktu yang sudah dijadwalkan. Pesertanya dari aktifis persyarikatan, baik dari cabang, ortom daerah dan guru-guru Muhammadiyah kota Sukabumi. Sesaat acara dimulai dan pemaparan beberapa slide materi, sempat bertanya jumlah masjid atau mushola Muhammadiyah se-Kota Sukabumi, namun tidak ada satupun yang menyampaikan data akurat jumlahnya. Hal itu menjadi pemancing untuk dijadikan triger berdakwah, karena selama ini masjid tempat utama berdakwah umat muslim. Dari total 1.129 Masjid, perkiraan jumlah masjid milik Muhammadiyah kurang lebih dibawah 10 masjid yang tersebar di kota Sukabumi. Memang tidak mudah untuk menata objek dakwah maupun subjeknya, tapi bukan berarti mutlaq tidak dapat diperbaiki. Melainkan banyak cara untuk menata dan memperbaikinya. Mungkin bagi kita sulit atau susah karena banyak terbatas, sementara bagi Allah SWT bukan sesuatu yang sulit dan menyulitkan karena apabila berkehendak semua dapat terjadi.
Pimpinan Daerah Muhammdiyah kota Sukabumi semoga tetap memotivasi dan menginspirasi, karena sekecil apapun kegiatan persyarikatan menjadi bagian dari amal sholeh. Yakin sekali, harapan akan dibentuknya korps mubaligh Muhammadiyah Kota Sukabumi insya Allah terbentuk dengan tim work mubaligh yang militan hingga menjadi busur panah gerakan dakwah Muhammadiyah amar ma’ruf nahi munkar yang berkemajuan. Saat ini, nyaris gerakan dakwah di lingkungan persyarikatan Muhammadiyah di Jawa Barat dapat dikatakan sangat minus, maka dengan disemarakan dan digembirakan lagi korps mubaligh Muhammadiyah dengan metode dan strategi kekinian untuk menuju cita-cita Muhammadiyah, pasti banyak jalan menuju yang diharapkan. Kondisi hari ini, sekalipun banyak media informasi namun pergerakan Muhammadiyah di Jawa Barat belum banyak terasa secara langsung door to door ke rumah warga masyarakat. Sedikit kasuistik, di wilayah tertentu banyak ibu-ibu rumah tangga menggeliat masuk majlis ta’lim tertentu sehingga banyak sekali jamaahnya.
Entah apa yang menjadi persoalan di lingkungan persyarikatan, pada umumnya pengajian majlis ta’lim jamaah Muhammadiyah sangat minim sekali, padahal amal usaha di setiap cabang dipastikan ada minimal masjid atau mushola, apalagi ada lembaga sekolah. Tetap saja jamaahnya yang hadir di pengajian adalah siswa-siswinya, itu pun pada datang karena di absen mereka takut dialfakan oleh guru kelasnya. Apakah perlu ada riset mengenai hal ihwal tersebut, khususnya di Jawa Barat. Karena jikalau di tempat lain relatif semarak dan menggembirakan. Catatan kecil ini menjadi pemantik saat sharing informasi dalam kegiatan Pendidikan Mubaligh Muhammadiyah di Kota Sukabumi, sangat berterima kasih kepada penyelenggara yang sudah memberikan waktu untuk mengapresiasi akan eksistensi diri sebagai aktifis persyarikatan di Jawa Barat, berharap sharing tersebut dapat berlanjut hingga membuahkan hasil yang mencerahkan dan menggembirakan persyarikatan Muhammadiyah, khususnya di wilayah dakwah kota Sukabumi. Next time, insya Allah dalam kegiatan selanjutnya dapat bertemu kembali untuk saling berbagai dan mengevaluasi apa saja yang sudah dijalankan sesuai kapasitas dan posisi masing-masing. Do’a terbaik kepada para mubaligh Muhammadiyah, semoga teman dan sahabat seperjuangan sebagai busur gerakan dakwah Muhammadiyah senantiasa diberikan kesehatan jasad dan ruhaniah yang diperkuat dengan ilmu yang luas dan luwes. Aamiin. Wallahu’alam.
Bandung, April 2023