YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengecam keras pelau peledakan bom di Makassar, Sulawesi Selatan. Muhammadiyah juga sangat prihatin dengan peledakan bom di depan Gereja Katedral di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, yang terjadi pada Ahad (28/3/2021) itu.
Muhammadiyah mengecam segala bentuk kekerasan, aksi yang menimbulkan ketakutan, kekacauan, serta mengancam dan mengorbankan nyawa manusia, apapun motif dan tujuannya serta oleh siapapun pelakunya, sangatlah biadab.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meminta pihak kepolisian hendaknya mengusut tuntas siapa dan apa motif peledakan bom tersebut, bila perlu investigasi jaringan dan aktor di balik teror yang anarkis tersebut.
“Kepada masyarakat luas hendaknya tenang dan tidak mengembangkan berbagai prasangka atau asumsi yang dapat mengaburkan kasus bom yang tidak berperikemanusiaan dan tidak beradab tersebut,” ujar Haedar, seperti dilansir dari situs Muhammadiyah.or.id.
Haedar mengatakan, meski terjadi di depan rumah ibadah, jangan sertamerta mengaitkan tindakan bom tersebut sebagai terhubung dengan agama dan golongan umat beragama tertentu.
“Boleh jadi tindakan bom tersebut merupakan bentuk adudomba, memancing di air keruh, dan wujud dari perbuatan teror yang tidak bertemali dengan aspek keagamaan,” tegas Haedar.
Waspada
Haedar meminta semua pihak mesti waspada dan seksama, di satu pihak jangan menganggap enteng masalah, di pihak lain tidak memperkeruh keadaan atas kejadian bom di kota Makassar tersebut.
“Perkuat saling pengertian dan kebersamaan antarsemua golongan di negeri ini, serta jauhi benih saling curiga dan prasangka satu sama lain demi keutuhan dan persatuan Indonesia yang kita dambakan bersama,” ujarnya.