33.5 C
Jakarta

Muhammadiyah Mengutuk Keras Tindakan Kekerasan yang terjadi di Palestina

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Pimpinan Pusat Muhammadiyah sangat prihatin dan mengutuk keras tindakan kekerasan yang terjadi di Palestina. Kekerasan yang terjadi di Palestina, telah menimbulkan korban jiwa meninggal dunia dan terluka.

Dalam siaran pers yang diterima Menara62.com, Selasa (25/7/2017) menyatakan, Muhammadiyah berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya kepada mereka yang wafat dengan iringan doa, semoga mereka mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah Subhanahu Wataala. Muhammadiyah mengutuk keras tindakan kekerasan yang dilakukan oleh penguasa dan tentara zionis Israil terhadap warga sipil Palestina yang tidak berdosa. Membunuh manusia yang tidak berdaya adalah perbuatan yang tidak berperi kemanusiaan, kejahatan yang sama nilanya dengan membunuh seluruh umat manusia, pelanggaran Hak Azasi Manusia dan Hak-hak Masyarakat Sipil yang dilindungi oleh hukum internasional.

Pernyataan sikap yang ditandatangani Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr H Bahtiar Effendy MA dan Sekertaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Moe’ti tersebut, mendesak Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Organisasi Kerjasama Islam (OKI), Liga Arab untuk segera melakukan sidang khusus membahas langkah-langkah penyelesaian kekerasan di Palestina. Kepada pihak-pihak yang bertikai hendaknya melakukan gencatan senjata dan menghentikan segala bentuk konfrontasi. Apabila dipandang telah melakukan pelanggaran dan kesepakatan damai, PBB dapat memberikan sanksi kepada Pemerintah Zionis Israil.

Selain itu, Muhammadiyah juga menghimbau kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk mengambil prakarsa dan langkah-langkah diplomatik untuk menyelesaikan masalah Palestina secara komprehensif. Dengan kekuatan diplomatiknya Pemerintah Indonesia dapat mengangkat kembali alternatif two-states solution sebagai bagian dari road-map perdamaian Israil-Palestina.

Muhammadiyah menyerukan kepada umat beragama, khususnya umat Islam, untuk menggalang solidaritas politik, kemanusiaan, dan dukungan spiritual bagi perjuangan rakyat Palestina karena sesungguhnya semua agama mengajarkan kepada pemeluknya untuk membela kaum yang tertindas dan terdzalimi. Walaupun nuansa keagamaannya sangat kuat, konflik Israil-Palestina bukanlah merupakan konflik agama dan antar agama, tetapi lebih merupakan konflik politik. Karena itu, dalam memberikan dukungan terhadap perjuangan rakyat Palestina hendaknya lebih mengedepankan aksi-aksi solidaritas moral, spiritual, kemanusiaan, dan politik dengan menghindari aksi yang anarkistis.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!