JAKARTA, MENARA62.COM – Nanni Hadi Thahjanto terpilih sebagai Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) periode 2024-2029 dalam Kongres Kowani ke-26 yang digelar pada Rabu (4/12/2024). Ia berhasil mengantongi dukungan terbesar dari 111 organisasi perempuan di bawah federasi Kowani, mengalahkan dua rivalnya yakni Prof Dr Masyitoh Chusnan dan Dr. Marlinda Irwanti Purnomo.
Nanni yang berasal dari organisasi Wirawati Catur Panca sebelumnya telah digadang-gadang oleh setidaknya 72 organisasi perempuan untuk maju dalam pemilihan Ketua Umum Kowani periode 2024-2029 menggantikan Dr Giwo Rubianto Wiyogo. Nanni dinilai merupakan sosok pemimpin yang visioner. Selama memimpin organisasi Dharma Pertiwi, Nanni mampu mengangkat derajat hidup perempuan di sector social-ekonomi, memajukan UMKM perempuan, pemberdayaan perempuan pedesaan di sector utama kehidupan seperti kesehatan Ibu dan Anak, pendidikan dan perlindungan kelompok rentan.
Kongres Kowani ke-26 tahun 2024 itu sendiri dibuka resmi oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Arifatul Choiri Fauzi. Mengangkat tema “Kowani Sebagai Ibu Bangsa Memperkuat Komitmen Mewujudkan Indonesia Emas 2045″ Kongres memiliki dua agenda penting yakni Menyusun AD/ART organisasi dan memilih Ketua Umum Kowani sekaligus pengurus DPP Kowani periode 2024-2029.
Hadir Ketua Umum Kowani periode 2019-2024 Giwo Rubianto Wiyogo dan jajaran pengurus DPP Kowani, Dewi Motik, Linda Agum Gumelar, Ketua Panitia Kongres ke-26 Heryana Hutabarat dan sejumlah tokoh perempuan lainnya.
Ketua Umum Kowani periode 2019-2024 Giwo Rubianto mengatakan pemilihan ketua umum Kowani bukan masalah menang dan kalah. Karena semua perempuan yang terlibat dalam Kowani memiliki visi dan misi yang sama untuk memajukan Kowani.
“Dalam perjalanan ini, tidak ada yang menang dan tidak ada yang kalah. Kita semua memiliki satu niat yang sama, yaitu untuk membawa Kowani, perempuan, dan anak Indonesia ke arah yang lebih baik. Dengan kepemimpinan sosok Ibu Bangsa yang penuh kasih dan dedikasi, InsyaAllah Kowani akan semakin kuat dan memberikan manfaat yang lebih besar,” kata Giwo.
Usai pemilihan ketua umum, Giwo juga meminta agar tiga kandidat yang baru saja bertarung untuk bersalaman, cipika-cipiki (cium pipi kanan dan pipi kiri) sebagai tanda bersatu, tidak ada ganjalan apapun.
Sebelumnya Menteri Arifatul Choiri mengatakan perempuan saat ini menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Dan ini menuntut perempuan lebih aktif dalam pengambilan keputusan di berbagai sektor pembangunan.
“Perempuan tidak hanya berperan sebagai pemilih cerdas dalam pemilu untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan tapi juga perlu memperjuangkan keterwakilan perempuan di posisi pengambil keputusan,” kata Menteri Arifatul Choiri.
Langkah ini penting kata Arifatul, agar kepentingan perempuan dan anak tersuarakan dalam penyusunan kebijakan, program, dan anggaran. Dengan karakter cenderung peduli dan merasa bertanggung jawab untuk membantu sesama yang menghadapi kesulitan, keterlibatan perempuan yang berdaya dalam ruang-ruang pembangunan dipercaya sebagai kunci dalam mewujudkan Indonesia yang inklusif dan berdaya saing dengan manfaat yang dapat dinikmati oleh semua pihak .
Oleh sebab itu, Kowani sebagai payung organisasi bagi 111 organisasi wanita di seluruh Indonesia sangatlah penting untuk terus menguji dan mengembangkan peran strategisnya agar perempuan di seluruh penjuru nusantara dapat berpartisipasi secara aktif dan positif dalam pembangunan bangsa.
“Kehadiran Kowani, mengingatkan kita bahwa perjuangan perempuan harus menyesuaikan dengan tantangan zaman membuka akses seluas-luasnya bagi perempuan untuk mengeluarkan potensi terbaik serta mendukung keutuhan dan kemajuan NKRI dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
