kulo kaget seg jagongan lha wong peteng listrik mboten murub nikuh wonten suara mak blug plunan Kulo saking Jawi celuk-celuk “wa…wa..cepetan kae wis pada ngungsi”, Kulo nggih kaget ngungsi ana apa. Kulo Bade nutup Lawang wingking pedhangan Kulo mpun ketingal ambles
(Sekelumit kisah saat kejadian di Pagersari)
PURBALINGGA, MENARA62.COM– Tim Nasyiatul Aisyiyah Purbalingga jam 10.00 bergerak menuju lokasi bencana tanah bergerak dukuh Pagersari desa Tumanggal kecamatan Pengadegan Purbalingga, (07/12).
Bantuan berupa pakaian, makanan, sayuran, mukena, dan lain sebagainya yang berhasil dikumpulkan dari para donatur segera disalurkan ke korban bencana alam.
Tim gabungan yang terdiri dari Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah Purbalingga, LLHPB Aisyiyah Purbalingga, langsung menuju posko 2 di dukuh Pagersari rumah bapak Muhtar.
Lokasi yang luar biasa tantangan perjalanan benar-benar menguji ketangguhan para Driver agar tidak terjebak tanah yang lembek serta medan yang curam. Tiga armada meluncur lancar sampai lokasi.
“Setelah kami serah terima bantuan yang disaksikan sekcam setempat dan warga tidak puas hanya sampai di posko, kami mohon ijin untuk dapat melihat lokasi yang terkena musibah. Kami diantar mobil dari Gerakan Pramuka yang sudah standby sebagai akomodasi pusat informasi,”jelas Murni. Perjalanan menuju lokasi bencana cukup menegangkan karena memang jalan naik itu sampai 180 derajat untuk kemiringan. Sambil ikut menahan nafas semua kru PDNA dan LHPB ketika posisi perjalanan naik.
“Kami kunjungi rumah-rumah yang dijadikan sebagai tempat pengungsian oleh warga setempat. Dari cerita beberapa warga di dapatkan informasi setelah hujan selama 3 hari berturut-turut dengan intensitas tinggi itulah musibah ini terjadi yaitu pada pukul 20.00 posisi listrik padam, kejadian seperti ini tidak dapat dibayangkan,”ungkap Murni. Gelap, berlarian, takbir, anak-anak ada yang menangis. “Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, namun kerugian berupa materi belum terhitung. Secara psikologis mereka sangat trauma,”imbuh Murni.
Kami tidak boleh naik untuk melihat kondisi rumah yang lain karena kondisi pergerakan tanah masih labil. Akhirnya kami kembali menuju posko.
Nasyiah akan terus bergerak untuk peduli membantu saudara-saudara yang terkena musibah.
Salam perempuan tangguh
Salam semangat
Salam untuk negeri
(Murni Purbalingga)