YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Olimpiade Budaya Jawa (OBJ) merupakan sarana yang bagus sebagai pendidikan karakter bagi anak bangsa. OBJ yang dikemas dengan versi budaya berbeda juga bisa dilakukan daerah dan provinsi lainnya. Sehingga bisa menghasilkan banyak alternatif pendidikan karakter anak bangsa.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Prof. Muhadjir Effendy mengemukakan hal tersebut pada penutupan OBJ II di hall pendopo SMKI Yogyakarta, Jumat (13/10/2017). Kegiatan tersebut diselenggarakan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) dan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY
Lebih lanjut Muhadjir mengatakan OBJ merupakan upaya melestarikan atau uri-uri budaya Jawa. Jika dilakukan daerah lain, juga akan melestarikan budaya di berbagai daerah.
Malam pagelaran seni dan budaya diikuti 375 siswa dari semua jenjang pendidikan yang dikelola PWM DIY. Meskipun mereka harus menempuh jarak yang jauh para peserta malam pagelaran dari Gunungkidul dan Kulonporgo tetap antusias. Peserta menampilkan tari kolosal, karawitan, mocopat, gendingisasi gurit, dagelan mataram, dan unjuk kebolehan kemampuan Tapak Suci Muhammadiyah.
Ketua PWM DIY, Dr. Gita Danupranata mengharapkan PWM Muhammadiyah agar OBJ dijadikan agenda kolosal. Panitia diharapkan dapat terus mengevaluasi dan mengembangkannya di tahun-tahun berikutnya.
Sementara Ketua Majelis Dikdasmen PWM DIY sekaligus Ketua Steering Committee OBJ II, Dr Arif Budi Raharjo menyampaikan OBJ II diselenggarakan September-Oktober 2017. OBJ II diikuti hampir 87 sekolah tingkat SD, SMP/MTs, SMA/SMK.”Kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras dan bersungguh-sungguh dalam mempersiapkan kegiatan demi kegiatan agar berlangsung dengan sukses,” kata Budi.
Penulis : Fathur Rahman