SOLO, MENARA62.COM – ITS PKU Muhammadiyah Surakarta melakukan penyuluhan Kesehatan dalam rangka pengabdian masyarakat terkait Peningkatan Kesehatan Reproduksi Anak Disabilitas di Kota Surakarta. Tim ITS PKU Muhammadiyah terdiri dari Heni Purwaningsih selaku ketua dengan anggota Yuli Widyastuti, Nurul Istiqomah dengan dibantu 7 mahasiswa Fakultas Kesehatan. Penyuluhan Kesehatan dilaksanakan pada bulan Oktober 2023 di SLB Prayuwana dengan peserta 13 guru dan 21 siswa. Terakhir diselenggarakan penyuluhan 9 Oktober 2024 di SLB SLB YSSD diikuti 10 guru dan 16 siswa.
Disampaikan oleh Heni Purwaningsih bahwa kegiatan ini adalah peningkatan angka kejadian kekerasan seksual pada anak disabilitas dari tahun ketahun yang disebabkan ketidakmampuan dan keterbatasan kecerdasan sehingga mereka rentan terhadap masalah pelecehan/kekerasan seksual. “Data KPPPA tahun 2021 didapatkan peningkatan angka kekerasan dan pelecehan seksual pada anak disabilitas 48% dari tahun sebelumnya, dan menurut penelitian sebelumnya permasalahan kesehatan reproduksi anak disabilitas meliputi kecemasan, pelecehan atau kekerasan seksual, kehamilan pada remaja perempuan dan penyakit akibat perilaku sexual bebas,” ungkap Heni Purwaningsih.
Terbatasnya akses dan ketersediaan sekolah luar biasa, tenaga pendidik, kurangnya sarana dan prasarana yang tersedia dan media edukasi menyebabkan tidak semua anak yang berkelainan mendapatkan pendidikan. “Kesehatan reproduksi merupakan salah satu hal penting yang harus diketahui oleh anak disabilitas di SLB/SMPLB/SMALB sebagai calon Bapak/Ibu agar mampu memahami dirinya dalam hal kesehatan reproduksi dengan benar. Untuk pemberian informasi yang benar terkait dengan kesehatan reproduksinya sangat dibutuhkan oleh anak disabilitas,” kata Heni.
Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk mengoptimalkan pengetahuan, sikap dan perilaku anak disabilitas melalui pelatihan pendidikan kesehatan reproduksi, membuat media yang interaktif tentang kesehatan reproduksi dan membuat buku kesehatan resproduksi untuk anak disabilitas serta mengukur efektfitas media tersebut terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku anak disabilitas.
“Harapan kami, luaran yang ditargetkan adanya peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku anak disablitas tentang kesehatan reproduksi, media pembelajaran kesehatan reproduksi dalam bentuk paten sederhana, buku kesehatan repsroduksi yang berISBN, publikasi artikel ilmiah dan kegiatan pengabdian masyarakat dan video kegiatan,” pungkas Heni. (*)