Ada yang berbeda dengan suasana di area Waduk – Boyolali pagi ini, Kamis (13/4/2017). Pinggiran waduk yang biasanya hanya dikunjungi oleh pemancing atau warga yang sekedar berolahraga, pagi ini nampak ramai dengan kedatangan 59 siswa kelas 5 SD Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Solo. Mereka berkunjung ke Waduk Cengklik untuk mengikuti program outing class dengan tema “Ekosistem Alam dan Buatan”.
Para siswa dibagi menjadi enam kelompok untuk melakukan pengamatan terhadap ekosistem waduk kemudian didiskusikan sambil mengerjakan lembar kerja yang sudah dibagikan oleh guru pendamping. Batasan diskusi yang dituangkan dalam lembar kerja meliputi, komponen biotik dan abiotik, simbiosis, rantai makanan, fungsi waduk, dan fenomena tumbuhan eceng gondok yang banyak menutupi permukaan waduk.
Nikmah Hidayati, salah satu guru kelas 5 mengatakan bahwa kegiatan outing class ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran yang sudah diberikan guru di dalam kelas. “Kami berharap para siswa bisa mengamati secara langsung ekosistem yang ada di sekitar Waduk Cengklik kemudian mendiskusikan dengan kelompoknya. Dengan seperti itu dimungkinkan mereka akan menemukan pengetahuan-pengetahuan baru yang nanti akan dikonfirmasikan saat refleksi bersama di akhir kegiatan,” ungkapnya.
Outing class ini juga dimanfaatkan para siswa untuk refreshing karena biasanya mereka lebih banyak belajar di lingkungan sekolah. Clarissa Fiona Putri Aristawati, siswa kelas 5 mengaku senang karena bisa belajar langsung di Waduk Cengklik. “Kalau di kelas saya belajar dari buku atau tayangan video dari YouTube, di sini saya dan teman-teman bisa mengamati langsung ekosistem waduk dan bisa berlari-lari dengan bebas”, ungkapnya sambil
tersenyum riang.
Saat refleksi akhir kegiatan, para siswa mempresentasikan hasil lembar kerjanya di hadapan semua kelompok. Mereka tampak antusias menyampaikan hasil pengamatan dan diskusi dengan kelompoknya. Soma Legian Wardaya Suta, mewakili kelompok 6 mengungkapkan bahwa mereka tidak bisa menemukan secara lengkap rantai makanan di area Waduk Cengklik.
“Kelompok kami kesulitan mencari rantai makanan yang lengkap seperti di buku pelajaran. Mungkin karena memang di waduk ini ekosistemnya sudah tidak seimbang,” ungkapnya saat presentasi. Setelah itu guru pendamping mengkonfirmasi beberapa hal yang ditemukan oleh siswa dan mengakhirinya dengan membuat simpulan bersama.