32.8 C
Jakarta

Pada Webinar Adara Relief, Sejarawan Akmal Sjafril Beberkan Sejarah Pembebasan Baitul Maqdis oleh Shalahuddin

Baca Juga:

JAKARTA, MENAR62.COM – Adara Relief International mengadakan webinar edukasi bertema “836 Tahun Pembebasan Baitul Maqdis oleh Generasi Shalahuddin” pada Ahad (1/10/2023). Webinar yang dihadiri 628 peserta melalui daring baik Zoom maupun Youtub tersebut menampilkan narasumber Akmal Sjafril, S.T., M.Pd.I., sejarawan dan peneliti.

Dalam pemparannya Akmal Sjafril menyampaikan pembebasan Al-Quds oleh generasi Shalahuddin Al-Ayyubi melalui proses perjuangan yang sangat panjang, dan bukanlah sebuah proses perjuangan yang instan. “Menurut Al-Ghazali saat itu kondisi umat Islam serba berkecukupan meski demikian, mereka begitu zuhud — tidak memiliki rasa cinta dunia kecuali yang bermanfaat pada akhiratnya. Maka, tentang kemenangan ini masalahnya ada pada keteguhan dan kemurnian jiwa,” kata Akmal.

Dalam pertemuan ini Akmal Sjafril juga mengajak para peserta untuk memutar waktu ke masa sebelum kemenangan Al-Quds. Nuruddin Zanki membentuk pasukan sebelum terbentuknya Operasi Penyelamatan Al-Quds. Bahkan Nurudin memiliki majelis yang beranggotakan para ulama yang khusus memberikan nasihat kepada Nuruddin Zanki.

Setelah Nuruddin wafat, Shalahuddin hadir menggantikan posisi Nuruddin sebagai pejuang kemerdekaan Al-Quds dan selama proses ini, diperlukan waktu 89 tahun untuk merebut kembali kemenangan Islam atas Al-Quds dari Pasukan Salib. Artinya, untuk mencapai kemenangan Al-Quds tidak bisa dilakukan sendiri tetapi perlu menghimpun seluruh kekuatan umat Islam.

Acara ini juga dikuatkan dengan pemaparan dari Maryam Rachmayani selaku Direktur Utama Adara Relief mengenai fakta kemanusiaan di Al-Quds diantaranya yahudisasi geografis, yahudisasi demografis, dan yahudisasi identitias yang dirasakan rakyat Palestina.

Pada akhir acara, Akmal Sjafri menegaskan bahwa kemenangan Baitul Maqdis adalah tugas seluruh umat Islam, saat ini kita perlu menambahkan kembali semangat juang dalam membantu rakyat Palestina untuk mendapatkan kembali tanahnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!