TANGERANG, MENARA62.COM – Informasi terkait penanganan Covid-19 di Indonesia penting untuk diketahui oleh warga negara asing yang akan berkunjung ke Indonesia. Terutama bagaimana mekanisme penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit yang menjadi rujukan pemerintah.
Untuk itu, Siloam Hospitals Group berbagi informasi kepada perwakilan sejumlah negara sahabat melalui sesi Webinar bertajuk Siloam Hospitals Grup Update Covid-19, Selasa (26/1/2021). Kegiatan tersebut dihadiri perwakilan sejumlah negara sahabat termasuk perwakilan Duta Besar seperti perwakilan negara dari USA, Inggris, Australia, Norwegia, Prancis, Chile, Bahrain, India, Singapura, Thailand, Jepang, Korea Selatan dan Taiwan.
Kehadiran sejumlah peserta dari negara sahabat ini menjadi salah satu wujud akan eksistensi Siloam Hospitals sebagai salah satu jaringan rumah sakit terbesar di Indonesia. Selain wujud tanggung jawab dengan aktif bersinergi bersama Pemerintah, Siloam Hospitals turut aktif memperbaharui Informasi tentang penanganan Pandemi Covid-19 di Indonesia. Salah satu caranya dengan membantu Warga Negara Asing (WNA) juga para diplomat yang sedang bertugas di Indonesia.
Varun Khanna, Chief Commercial Officer PT. Siloam International Hospitals, Tbk., menyampaikan sejumlah hal dan panduan yang terkait regulasi bagi warga negara asing dalam ikut mencegah pun menghindari wabah corona ketika tiba di Indonesia.
“Sebelum tiba di Indonesia, khususnya para sahabat perwakilan negara yang memiliki Visa Diplomatic sudah harus memiliki Keterangan Negatif Covid-19 dari negara asalnya melalui surat keterangan tes Swab PCR dengan validasi dua hari. Dan kami turut menyampaikan agar para sahabat mengisi kartu elektronik EHAC atau disebut Electronic Health Alert Card,” tutur Varun Khanna.
Meski sudah mengantongi surat keterangan hasil Swab PCR dan mengisi kartu EHAC, saat tiba di Indonesia, para diplomat lanjut Varun harus melakukan Swab PCR kembali di Bandara. Jika hasilnya negatif Covid, maka dilakukan karantina di hotel yang ditunjuk, yang telah disiapkan pihak pemerintah. Isolasi tersebut berlaku selama lima hari dan dilanjutkan melakukan Swab PCR kembali sebelum menjalani tugasnya di Indonesia.
“Namun, Swab PCR itu harus hasilnya negatif ya,” imbuh Varun Khanna mengingatkan kepada tamu undangan pada sesi Webinar tersebut.
Adapun ketika dilakukan Swab PCR saat tiba di Bandara dan didapatkann hasil Positif terpapar virus Corona, maka para diplomat tersebut akan langsung dirujuk ke Rumah Sakit Penanganan Covid-19.
Mekanisme penanganan WNA yang baru tiba di Indonesia tersebut juga berlaku bagi warna negara asing pemegang KITAS/KITAP/Diplomatik Visa.
Sesi Webinar yang disajikan dengan sangat interaktif ini turut menyinggung data terkini terkait penanganan pandemi Covid-19 yang telah dilakukan oleh jaringan Siloam Hospitals sebagai salah satu rumah sakit rujukan Covid-19. Kepala Departemen Loyalty and Wellness Siloam Hospitals Grup, dr. Laura Leandra mengatakan hingga kini Siloam Hospitals telah merawat sejumlah 14.871 pasien sejak Maret 2020.
“Hingga saat ini terdapat 770 pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan di Siloam Hospitals. Bahkan cendrung meningkat hingga mendekati 95% dari 1.004 ketersediaan tempat tidur,” sebut dr. Laura Leandra.
Aktif lakukan testing Covid-19
Tidak hanya menjadi rumah sakit rujukan, PT Siloam International Hospitals Tbk, juga turut membantu program pemerintah dengan aktif mengadakan Testing Covid-19.
“Secara rata-rata kumulatif, jumlah testing yang sudah dilakukan pihak kami yaitu pada Rapid dan PCR tes sejumlah 1.436/ hari. Dan melalui tes antibodi sebanyak 4.559/ hari. Disusul pengadaan tes Antigen dengan rata rata 4.781/ hari. Dan Moluculer Isothermal tes sebanyak 243 pasien / harinya,” tutur Charles Wonsono selaku Kepala Divisi Strategy and Business Effectiveness Siloam Hospitals Group.
Dalam kesempatan tersebut, Patricia mewakili pihak Kedutaan Besar Negara Inggris meminta penjelasan bagaimana mekanisme Siloam menangani pasien Covid-19 yang bergejala dengan yang tidak bergejala. Terhadap pertanyaan tersebut, Charles Wonsono selaku dokter yang menangani langsung pasien Covid-19 menjelaskan bahwa Siloam memberlakukan skema assessment.
“Kami memiliki skema penanganan bagi pasien yang bergejala Covid-19 dengan langsung ditempatkan pada rumah sakit khusus Covid-19. Adapun pasien yang tidak memiliki gejala khusus, kami akan melakukan skema isolasi terpantau dengan seksama dan berkelanjutan. Isolasi terpantau dapat dilakukan di sejumlah hotel yang telah berkerjasama dengan memenuhi syarat yang baik bersama pihak Siloam Hospitals,” jelas Charles Wonsono.
Rumah Sakit Khusus Covid-19
Hingga saat ini, jaringan Rumah Sakit Siloam di Indonesia, telah menyediakan 4 rumah sakit khusus untuk penanganan pasien Covid-19, yaitu Siloam Hospitals Mampang di Jakarta Selatan, Siloam Hospital Kelapa Dua di Tangerang, Siloam Hospitals Paal Dua di Kota Manado, Sulawesi Utara dan Siloam Hospitals Ambon di Maluku.
Dalam program berjalan pada Februari 2021 Siloam Hospitals Bogor akan menerima pasien Covid-19 dengan kapasitas tempat tidur sejumlah 20 bed. Menyusul kemudian Siloam Hospitals Semarang dan Siloam Hospitals CITO di Surabaya juga akan menjadi rumah sakit rujukan Covid-19.
Selain itu, unit Siloam Hospitals yang berada di Jambi, Palembang, Makassar, Balikpapan pun turut dilakukan penambahan gedung yang terpisah dari gedung utama, guna pelayanan bagi pasien Covid-19 dengan rata rata jumlah tempat tidur diatas 10 hingga 30 bed.
Layanan Total Tempat Tidur PT Siloam International Hospitals Tbk, meliputi Zona 1, Zona 2, Zona 3 dan Rumah Sakit Khusus Covid-19 sejumlah 4.505 bed setelah penambahan dan konversi. Dan Total Tempat Tidur Covid-19 sejumlah 1.793 bed setelah penambahan dan konversi, atau sejumlah 40 persen penambahan Tempat Tidur Covid-19 dari Total Tempat Tidur yang dimiliki Siloam Hospitals.