27.3 C
Jakarta

Paradigma Ekonomi Islam, Serial IIIT Online Prof. Dr. Raditya Sukmana

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Ekonomi syariah dewasa ini mengalami perkembangan pesat baik dalam tataran global maupun nasional dimana diprediksi terus tumbuh hingga USD 3,2 triliun pada tahun 2024, dan menjadi lahan investasi yang potensial bagi para investor. Investasi pada ekonomi syariah bahkan naik hingga 399 persen pada tahun 2018, dengan nilai USD 1,2 miliar.

Tumbuhnya beberapa institusi ekonomi dan keuangan syariah di beberapa negara maju dan berkembang menegaskan hal tersebut. Laporan State of Global Economic Report 2020/2021 menyatakan bahwa ada sekitar lebih dari 1,8 miliar penduduk muslim yang menjadi konsumen produk halal. Ini adalah potensi ekonomi yang luar biasa besar.

Shahran Kasim selaku koordinator Pembelajaran Online IIIT  Asia Timur dan Tenggara (The International Institute of Islamic Thought )/Institut Internasional Pemikiran Islam dalam menjelaskan pengantar ekonomi Islam menjadi topic bahasan diskusi kali dengan menghadirkan Prof. Dr. Raditya Sukmana, SE. MA, dari Universitas Airlangga. Prof Radiyta merupakan profesor bidang ilmu ekonomi Islam, Universitas Airlangga yang menyelesaikan pendidikan S3 Ekonomi di IIUM dan S2 di Georgia State University USA. Selain aktif menjadi pengajar, ia juga menulis, dan melakukan berbagai penelitian seputar ekonomi Islam dan perwakafan.

Prof Habib Chirzin, selaku Perwakilan IIIT dari Indonesia dalam sambutannya menjelaskan kajian ekonomi secara mendasar dan wakaf sebagai salah satu aspek dalam ekonomi Islam bisa menjadi benteng pertahan dan sumber pembiayaan dalam berbagai kegiatan pembangunan seperti rumah sakit dan perguruan tinggi. “Hal ini harus terus dikembangkan,” katanya kepada Menara62.com, Kamis (10/02/2022).

Prof. Dr. Raditya Sukmana, SE. MA dalam paparannya menyampaikan keingintahuan masyarakat orang-orang baik muslim maupun non muslim saat ini sangat besar terhadap ekonomi Islam dalam beberapa tahun terakhir.  Apalagi tahun 2008 terjadi suprime morgage  financial enginering  instrument keuangan yang membuat ekonomi gelembung yang gagal dan kolaps. Namun kebalikannya disisi lain ekonomi Islam/syariah tidak terpengaruh kondisi ini.  Pasar saham saat ini juga banyak mengadopsi keuangan syariah seperti Do joe Index  dan beberapa index saham juga melakukannya.

“Konsep mendasar ekonomi Islam harus dipelajari dan diperkuat agar memperoleh gambaran yang tepat  dan mendasar yaitu dengan mendalami hukum Islam berupa Rukun Islam karena didalamnya mengandung elemen-elemen ekonomi yang luar biasa, misalnya bagaimana zakat pada jaman Khulafaur rosyidin sudah berkembang 14 abad lalu,” tandasnya.

Paradigma ekonomi Islam yang mendasarkan kepada tauhid adalah segala kegiatan ekonomi yang diusahkan berada dalam lingkup kepatuhan dan ketaatan kepada allah SWT, tidak terlepas dari tujuan beribadah kepada Nya sesuai dengan aturan dan ketetapan Allah.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!