SURAKRTA, MENARA62.COM — Pasar Rakyat saat ini menghadapi tantangan yang berat seiring menjamurnya pasar-pasar yang lebih modern. Lebih-lebih hadirnya jaringan ritel modern yang semakin menggurita sampai tingkat daerah, maka dibutuhkan terobosan yang lebih efektif dalam mengelola dan mengembangkan Pasar Rakyat yang dikelola oleh Koperasi.
Seiring dengan tuntutan tersebut, maka Kementerian Koperasi dan UKM berinisiatif menggelontorkan kebijakan yang terpadu dan terintegrasi. Kemenkop dan UKM melaksanakan fungsi fasilitator dengan menyelenggarakan pendampingan manajemen tata kelola Pasar Rakyat di Surakarta, pada Tanggal 14-16 Maret 2018.
“Menyadari pembangunan fisik tidak memberikan jaminan dan kepastian dalam menjaga Pasar Rakyat tetap survival dalam jangka panjang maka diperlukan terobosan yang pas dalam penguatan kelembagaan dan pengembangan SDM pengelola dan pedagang Pasar Rakyat,” kata Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran, Kemenkop dan UKM, I Wayan Dipta.
Kegiatan ini diikuti oleh 40 peserta yang mewakili Dinas (SKPD) yang membidangi Koperasi dan UMKM, Koperasi Pengelola Pasar Rakyat dan perwakilan pedagang Pasar Rakyat yang mencakup 10 Pasar Rakyat yang tersebar di wilayah Provinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta.
Melalui kegiatan ini, Wayan meminta komitmen dan kesungguhan Koperasi Pengelola Pasar Rakyat agar benar-benar mampu mengelola Pasar Rakyat melalui penerapan tata kelola yang amanah (good governance) sehingga kesan Pasar Rakyat yang kumuh, becek, tidak menarik mampu diubah menjadi pasar yang penuh pesona, atraktif, serta memberikan tempat yang layak berjualan bagi pedagang dan layak belanja bagi para pembeli.
“Akhirnya Pasar Rakyat akan mampu menjadi kebanggaan daerah masing-masing,” tandasnya.
Kemenkop dan UKM telah memberikan stimulus pembangunan fisik Pasar Rakyat melalui pola Tugas Perbantuan, Wayan pun berharap, saatnya Koperasi Pengelola Pasar Rakyat dengan didukung penuh pedagang Pasar Rakyat mampu mewujudkan Pasar Rakyat yang benar-benar menjadi pilihan masyarakat untuk berbelanja di tengah maraknya pasar-pasar modern.
“Pendampingan manajemen tata kelola Pasar Rakyat ini secara intensif membedah konten dan aplikasi tata kelola ideal yang seharusnya dilakukan sebagai representasi profesionalisme pengelolaan untuk mewujudkan pasar yang layak usaha dan layak kunjung,” ujar Wayan.
Selain itu, pendampingan manajemen juga dilengkapi dengan teknik mendesain dan memperkuat branding Pasar Rakyat sehingga menjadi lebih atraktif dan bahkan dalam jangka panjang mampu menjadi destinasi wisata dan ikon daerah. Untuk memberikan inspirasi pengelolaan Pasar Rakyat juga dilakukan berbagi informasi dan pengalaman sukses yang telah dilakukan oleh KSU Gemah Ripah Yoyakarta dalam mengelola Pasar Rakyat.
“Para peserta memberikan apresiasi yang mendalam model pendekatan yang dilakukan dalam kegiatan pendampingan manajemen tata kelola Pasar Rakyat yang dinilai pas dan sangat inspiratif,” ujar Wayan.
Asisten Deputi Urusan Pemasaran, Herustiasti, menambahkan bahwa kebijakan pengembangan Pasar Rakyat terbingkai dalam tiga tahapan. Pada tahap awal diberikan stimulasi pembangunan fisik melalui pola Tugas Perbantuan dengan harapan daerah semakin partisipatif. Tahapan kedua dilakukan peningkatan profesionalisme melalui pendampingan manajemen.
“Pada tahap ketiga dilakukan upaya-upaya penguatan kelembagaan dan peningaktan kapasitas sehingga ke depan Koperasi Pengelola Pasar Rakat akan mampu mewujudkan Pasar Rakayt yang bercorak modern dan mandiri,” katanya. (Agus Y)