MENARA62.COM-PB ABKIN adakan nonton bareng bersama pimpinan komisi X DPR RI. Kegiatan nobar pada selasa (21/11/2023) merupakan komunikasi lanjutan setelah PB ABKIN melakukan RDPU pada 8 November lalu. Koordinator lapangan, Dr. Hardi Santosa, M.Pd menerangkan bahwa ide nobar ini di inisiasi oleh pimpinan Komisi X, yakni Pak Dede Yusuf.
“Kami sangat apresiasi kepada bapak/ibu pimpinan komisi X, terutama pak Dede Yusuf yang telah memberikan perhatian serius terhadap pendidikan di Indonesia, lebih khusus profesi bimbingan dan konseling. Salah satu buktinya adalah terselenggaranya kegiatan nobar ini.” Ucapnya.
Prof. Farozin sebagai Ketum PB ABKIN Alhamdulillah dapat hadir langsung. Sebenarnya kami bisa aja nonoton di Yogya, tetapi kami memiliki komitmen yang sama dengan bapak/ibu anggota DPR RI di Komisi X untuk berdiskusi tentang bagaimana pendidikan kita ke depan, maka kami menyambut baik gagasan itu untuk hadir ke Jakarta.
Apalagi film ini juga bercerita tentang guru BK, Imbuh Pengurus Harian PB ABKIN ini.Selain pengurus harian PB ABKIN, kegiatan nobar bersama komisi X ini diikuti oleh guru-guru BK di DKI Jakarta.
Melalui Pengurus Daerah ABKIN DKI Jakarta yang di gawangi Dr. Eka Wahyuni, M.AAP sekitar 50 an guru BK DKI dilibatkan pada acara nobar ini.
Sebelum menyaksikan film budi pekerti, sutradara dan salah satu aktor dalam film budi pekerti tersebut memberikan kata pengantar tentang mengapa film budi pekerti ini di produksi. Salah satunya karena adanya keprihatinan terhadap maraknya hoaks dan begitu mudahnya orang memberikan justifikasi padahal hanya dengan melihat potongan video yang hitungannya detik.
Selesai nobar, PB ABKIN bersama Komisi X DPR RI sempat melakukan bincang-bincang ringan. Prof. Muh Farozin sebagai Ketua Umum PB ABKIN mengungkapkan bahwa Film Budi Pekerti ini syarat makna, film ini mengisahkan sosok guru BK yang idealis dan berpegang teguh pada nilai-nilai kebenaran dan yang terpenting berani menyuarakan dan memperjuangkan kebenaran itu meskipun tidak mudah dan luar biasa energi yang harus dikeluarkan. Film ini di buat dengan hati dan berdasarkan fenomena yang sekarang ini marak terjadi. Film ini mewakili ribuan perasaan guru di Indonesia, termasuk guru BK yang ternyata tidak mudah memperjuangkan idealism dan kebenaran. Apalagi jika dikaitkan dengan perlindungan profesi.
Sementara itu pimpinan Komisi X, Bapak Dede Yusuf juga mengapresiasi komitmen PB ABKIN untuk terus bergerak dan kompak menjadikan guru BK di Indonesia sebagai garda terdepan dalam mengawal moral bangsa. Film ini semakin membuka mata kita, betapa pentingnya budi pekerti menjadi pondasi dalam hidup bermasyarakat.
Meskipun nilai-nilai kebenaran dan idealisme tidak mudah diperjuangkan, resikonya tinggi tetapi film ini mengajarkan kepada kita bahwa kita tetap harus berani menyuarakan demi kebaikan dan moral bangsa. Semoga film ini dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru kita di Indonesia, terutama Guru BK untuk tetap berani menyuarakan kebenaran, memberikan keteladanan dan contoh yang baik demi mewujudkan generasi emas yang berakhlak mulia, tegasnya.