26.4 C
Jakarta

PCIM Turki Periode 2022-2024 Resmi Dilantik

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Turki Periode 2022-2024 resmi dilantik. Pelantikan PCIM Turki tersebut dilaksanakan di Konsulat Jenderal Republik Indonesia Istanbul dan juga melalui Aplikasi Zoom Meeting pada Rabu, 22 Juni 2022 pukul  16.00-18.00 waktu turki yang bertepatan dengan pukul 20.00-22.00 waktu Jakarta. Acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an serta menyayikan lagu Indonesia raya, Sang Surya, dan Mars Aisyiyah.

Acara ini dihadiri oleh Konsulat Jenderal RI Istanbul, Imam As’ari, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed, Pimpinan Pusat Aisyiyah Dr. Siti Noordjannah Djohantini, MM., M.Si, Wakil Ketua LazisMu Pusat Eny Muslichah Wijayanti, SE, MSI, Ketua Umum Tapak Suci Muhammadiyah Afnan Hadikusumo dan Ayahanda serta Ibunda dari PCIM, PCIA, LAZISMU, dan Tapak Suci Muhammadiyah.

Ketua Panitia Pelantikan Anandam Hayundaka bersyukur meski persiapan pelantikan dilaksanakan  lebih kurang 10 hari tapi dapat berjalan dengan lancar. “Terimakasih kepada Konsulat Jendral Republik Indonesia Istanbul yang telah membantu serta mendukung kegiatan pelantikan,” katanya.

Ucapan Terimakasih juga disampaikan Ketua PCIM Periode 2022-2024, Dinil Abrar  Sulthani, M.Pd.I Ia menyampaikan bahwa PCIM Turki telah memiliki beberapa lembaga otonom yang baru saja didirikan. Adapun lembaga tersebut adalah 1)PCIA (Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah) Turki, 2)LazisMu (Lembaga Amil, Zakat, Infaq dan Shadaqoh Muhammadiyah) Turki, 3)Egimu (Edu-Travel Muhammadiyah Turki), 4)Ad Hoc KKN Intenasional, 5)Kelompok Riset Muhammadiyah Turki dan 6)Pencak Silat Tapak Suci Turki. Dimana semua lembaga-lembaga otonom ini sudah mulai aktif dan sudah melakukan program kerja masing-masing.

Dalam sambutan beliau, Konsulat Jenderal Republik Indonesia Istanbul H.E. Imam As’ari menyampaikan tahniah kepada semua lembaga yang dilantik pada acara pelantikan serta mengingatkan pula akan posisi dan letak Turki yang sangat strategis serta rekor pencapaian Turki dalam bidang ekonomi dan pariwisata selama beberapa tahun kebelakang ini. Harapannya PCIM dan lembaga otonom lainnya adalah dapat mempergunakan peluang ini sebaik-baiknya serta terus mensyiarkan nilai-nilai yang selama ini diajarkan di dalam Muhammadiyah.

Selain itu Imam secara khusus meminta lembaga LazisMu agar dapat berkolaborasi dengan lembaga masyarakat lainnya mengingat sekarang telah banyak sekali lembaga masyarakat yang hadir dan bekerja di Turki. Lalu mengajak LazisMu agar dapat menghidupkan Komunitas Ekonomi Diaspora Indonesia (KEDI). Selain itu, kepada Pencak Silat Tapak Suci beliau berpesan agar dapat mengajak atau membuat suatu event nantinya dengan Lembaga Bela Diri yang dikelolah oleh orang-orang Turki.

Ketua Pimpinan Pusat Aisyiyah Dr. Siti Noordjannah Djohantini, MM., M.Si. Bunda Nur menyampaikan beberapa point, diantaranya harapan hadirnya Aisyiyah di Turki merupakan salah satu bentuk ikhtiar mengambangkan Dakwah Aisyiyah. PCIA Turki nantinya diharapkan mampu untuk menyebarkan pemikiran islam berkemajuan serta menjadi duta organisasi yang mampu mengemban mandat organisasi. Perihal ini sejalan dengan keputusan hasil Muktamar di Makassar. Yang terkakhir adalah PCIA dan PCIM hendaknya dapat memberikan arti penting untuk warna Muhammadiyah maupun Aisyiyah diseluruh Dunia.

Sementara itu Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof. Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed. berharap hadirnya PCIM dan PCIA ini nantinya dapat menjadi Duta Muhammadiyah dan Duta Umat di dunia. Pada kesempatan kali ini beliau juga menyampaikan pentingnya “Networking” dimana networking ini adalah #Newpower. Adapun dasarnya adalah jamaah dalam surah Ali Imran ayat 112. Kedua adalah ikatan yang dibangun atas visi dan misi yang sama. Ketiga  adalah ta’awun (kemitraan, kolaborasi, dan engagement).

Prof Mu’ti juga menyampaikan keinginannya kepada teman-teman yang merantau keluar negeri untuk memiliki pemikiran cerdas. Dimana teman-teman PCIM dan PCIA  juga bisa menanamkan nilai Islam berkemajuan dan memiliki spirit Hijrah. Seperti komparasi teman-teman PCIM di Australia yang bahkan kini sudah bisa mendirikan Sekolah Muhammadiyah disana, salah satunya karena sudah banyak yang memilih tinggal dan menetap disana. Mengingat keuntungan belajar di luar negeri sangatlah banyak.

“Selain kita belajar, kita juga harus bisa menyebarkan nilai-nilai ke Muhammadiyah-an ini kepada seluruh umat. Karena Muhammadiyah bukan hanya untuk dirasakan manfaatnya oleh kita tapi semua orang. Dan juga harus kita tanamkan dan bagi untuk merasakannya,” katanya.

Arahan dan nasihat adalah acara terkahir diikuti dengan foto bersama dengan teman-teman PCIM, PCIA, LazisMU, EgiMu, dan Pencak Silat Tapak Suci bersama dengan para tamu undangan yang hadir di KJRI Istanbul.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!