“Sebagian bangunannya sudah waktunya untuk dirobohkan, akan diganti dengan yang baru”
— Dahlan Rais
SURAKARTA, MENARA62.COM — Ahad (15/9/2019), PCM Laweyan kota Surakarta Resmikan Gedung PAKYM. Peresmian gedung baru asrama PAKYM Solo, dilakuka di Panti Asuhan Keluarga Yatim Muhammadiyah (PAKYM) di Jl Slamet Riyadi no 441 Surakarta.
Saat yang sama, Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Laweyan kota Surakarta menyelenggarakan pengajian hari bermuhammadiyah.
Kurang lebih 400 jamaah dari seluruh anggota PCM dan PCA Laweyan dan perwakilan amal usaha Muhammadiyah di Laweyan Surakarta mengikuti acara yang digelar di depan gedung/asrama baru PAKY Muhammadiyah Surakarta.
Kegiatan ini turut dihadiri wakil ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah DR Rozihan SH MAg sekaligus mengisi tausyiah pengajian hari berMuhammadiyah PCM Laweyan.
Tampak hadir juga perwakilan PCM se Surakarta, sekretaris PDM Solo Drs H Rohani, anggota pimpinan PDM Solo seperti Ustadz Sukidi dan Kyai Najamuddin. Selain itu, juga hadir Sekretaris DPW PAN Jawa Tengah Umar Hasyim SE dan wakil Rektor UMS DR Taufik Kasturi, serta alumni PAKYM Solo.
Setelah acara pengajian, diadakan penekanan tombol dibukanya selubung gedung asrama baru PAKYM yang dinamakan H Muhammad Soedja’ oleh ketua PDM Surakarta KH Subari. Acara kemudian dilanjutkan penandatanganan prasasti oleh ketua PP Muhammadiyah Drs H A Dahlan Rais MHum.
Dahlan Rais yang juga ketua dewan penyantun PAKYM menjelaskan, panti asuhan yatim muhammadiyah tertua ini berdiri tahun 1926 sejak zaman Belanda.
“Sebagian bangunannya sudah waktunya untuk dirobohkan, akan diganti dengan yang baru,” ujarnya.
“Kalau yang lama semuanya hanya satu lantai, insya Allah nanti diganti 3 lantai secara keseluruhan. Ini tahap satu, nanti tahap kedua segera kita mulai. Kemudian yang kedua, daya tampung selama ini hanya sekitar 50/60, insya Allah akan bisa dilipatkan empat kali bisa menampung 200,” ujar Dahlan Rais.
“Kami akan mendidik anak-anak ini dengan model pesantren Muhammadiyah, nanti kita akan melihat kurikulum pesantren seperti apa mungkin kemudian kita bisa menerapkan sejauh mana apakah 60% atau 80% saya kira kalau ada perubahan ini, manfaatnya sangat besar terutama juga bagi anak asuh / karena mereka juga sekaligus punya kebanggaan karena punya kelebihan-kelebihan dalam ini pendalaman agama,” ujarnya.