26.4 C
Jakarta

PCM Purwosari Latih Warga Kerajinan Oshibana

Baca Juga:

WONOSARI, MENARA62.COM — Pengurus Cabang Muhammadiyah (PCM) Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul, Sabtu (21/1/2017), menyelenggarakan pelatihan pemberdayaan masyarakat di Kantor Kecamatan Purwosari. Sebanyak 120 orang mengikuti pelatihan kerajinan tangan Oshibana atau seni mengawetkan bunga.

Pelatihan dihadiri Immawan Wahyudi, Wakil Bupati Gunungkidul, Camat Purwosari, mantan ketua PPATK, MPM PP Muhammadiyah, dan beberapa pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul. Pelatihan ini diharapkan bisa mengubah potensi yang ada di Kecamatan Purwosari menjadi barang bernilai ekonomis.

Rungky Heryanto, ketua PCM Purwosari mengatakan pelatihan ini menjadi langkah awal Muhammadiyah untuk mengentaskan kemiskinan di Purwosari. Ia melihat potensi yang ada di wilayahnya sangat melimpah baik alam maupun manusia sehingga perlu dikelola melalui pemberdayaan masyarakat.

Wuri Rahmawati, MPM PP Muhammadiyah, mengapresiasi langkah PCM Purwosari menginisiasi gerakan pemberdayaan masyarakat. Ia berharap ini akan berkelanjutan dan melibatkan seluruh lapisan masyarakat sekitar. Ia mengatakan Muhammadiyah juga mempunyai gerakan pemberdayaan yang tidak banyak diketahui masyarakat. “Gerakan pendidikan dan kesehatan muhammadiyah sudah banyak yang tahu, tapi tidak hanya itu, kami juga bergerak untuk pemberdayaan masyarakat,” kata Wuri.

Wakil Bupati Gunungkidul, Imawan Wahyudi, juga memberikan dukungan pelatihan ini. Immawan berharap kegiatan ini dapat menambahkan kecintaan masyarakat terhadap alam. Ia mengharapkan Purwosari di masa yang akan datang akan mejadi salah satu destinasi wisata kerajinan dan kuliner. “Ini akan jadi tempat wisata karena ketekunan dan ketelatenan masyarakatnnya, sudah banyak contoh di banyak tempat,” kata Imawan.

Immawan juga menandaskan meskipun penyelenggara kegiatan ini dari Muhammadiyah, namun tidak bertujuan untuk memaksa orang lain agar bergabung menjadi anggota persyarikatan. “Jangan berpikir bahwa ini akan memuhammadiyahkan orang lain,” tandas Imawan.

Sementara Yunus Husein, inisiator dan donatur mengatakan kegiatan ini merupakan langkah awal untuk melakukan pemberdayaan manyarakat sesuai potensi yang ada. Ia bersama PCM Purwosari telah sepakat untuk menjadikan pelatihan ini sebagai kegiatan pemberdayaan yang berkelanjutan. “Saat ini (pelatihan) mungkin hanya membuka wawasan, selanjutnya akan dilanjutkan pelatihan, pendampingan kelompok, dan dibantu pemasaran,” kata Yunus.

Yunus mengajak rekanan dari Jakarta, Mutia Prasodjo dan Athik Prasodjo sebagai narasumber pelatihan ini. Mereka melihat bahwa potensi masyarakat dan alam di pedesaan sangat cocok untuk mengembangkan kerajinan Oshibana.

Menurut Mutia, bunga sebagai bahan baku utamanya sangat mudah didapatkan dan bahkan untuk dibudidayakan. “Kami melihat bahwa menekuni Oshibana tidak hanya bernilai ekonomis, itu pelan-pelan membentuk perilaku masyarakat untuk cinta lingkungan mereka,” kata Mutia. (Ahmad Rizal)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!