29 C
Jakarta

Pengajian Akbar Muslimah ‘Aisyiyah Palangka Raya: Membangun Keluarga Tangguh Tanpa Rapuh

Baca Juga:

Bonni Febrian
Bonni Febrianhttp://menara62.com
Belajar istiqomah dan lebih bermanfaat

KOTA PALANGKA RAYA , MENARA62.COM– Suasana Masjid Darul Arqam Muhammadiyah Kalimantan Tengah pada Ahad (24/8/2025) dipenuhi semangat jamaah ibu-ibu pengajian bersama seluruh organisasi otonom (Ortom) Muhammadiyah se-Kota Palangka Raya. Mereka berbaur dalam Pengajian Akbar Muslimah yang digagas Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Palangka Raya. Acara ini menghadirkan narasumber dari PDA Kalimantan Selatan, Ustadzah Nina Mudah, S.Pd., M.Pd., M.Kom., dengan tema pengajian “Keluarga Tangguh Tanpa Rapuh.”

Ustadzah Nina menyampaikan bahwa keluarga merupakan benteng pertama sekaligus pondasi utama dalam membangun kekuatan umat. Ketangguhan keluarga tidak diukur dari materi (harta, kedudukan), melainkan dari kemampuan menghadapi setiap ujian dengan iman, doa, dan kebersamaan.

“Keluarga tangguh ialah keluarga yang menjaga nilai agama, memperkuat ikatan cinta, dan saling menguatkan di tengah berbagai tantangan zaman,” tuturnya.

Untuk mempertegas pesan tersebut, ia mengutip kisah keluarga Imran dalam Al-Qur’an. Setelah sekian lama tidak dikaruniai anak, keluarga Imran berna’zar apabila diberi anak laki-laki maka akan dipersembahkan untuk berkhidmat di Baitul Maqdis. Namun Allah justru menganugerahkan anak perempuan, yang diberi nama Maryam. Dengan penuh keikhlasan, istri Imran tetap menunaikan na’zarnya dan menyerahkan Maryam untuk mengabdi. Dari keluarga yang sabar dan tawakal ini lahirlah Maryam, seorang wanita suci yang Allah muliakan. Kisah ini menjadi teladan bahwa doa, ikhtiar, dan ketundukan pada takdir Allah adalah kunci ketangguhan keluarga.

Kemudian ia juga mengingatkan jamaah dengan kisah Luqman, seorang ayah yang memberikan nasihat penuh hikmah kepada anaknya tentang tauhid, ibadah, dan akhlak mulia. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran orang tua dalam menanamkan nilai-nilai dasar kehidupan, agar anak tumbuh menjadi generasi yang tangguh menghadapi zaman.

“Bahwa peran ibu muslimah sangatlah sentral. Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, tempat pendidikan akhlak dan iman bermula. Selain itu, ibu juga menjadi penyemangat dan penopang suami agar tetap istiqamah sebagai pemimpin keluarga. Dengan demikian, ketangguhan keluarga dibangun atas dasar kerja sama, cinta, dan doa yang tidak pernah putus,” tegasnya.

Pengajian akbar ini tidak hanya menjadi momentum silaturahmi, tetapi juga wahana penguatan ideologi dan spiritualitas bagi warga Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Kalimantan Tengah, sehingga diharapkan para muslimah semakin termotivasi untuk membangun keluarga yang kokoh, harmonis, dan penuh keberkahan. Sebab, keluarga tangguh bukan hanya benteng pribadi, melainkan juga pondasi bagi tegaknya umat dan bangsa.

Jamaah terlihat antusias, serta banyak pesan penting yang diambil dari ceramah sehingga semua serta aktif menyimak hingga akhir acara.

Acara ditutup dengan doa bersama, memohon kepada Allah SWT agar keluarga muslim senantiasa dilindungi dan diberikan kekuatan dalam mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah. (mf/Bof)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!