PURWOREJO, MENARA62.COM — PDM Purworejo gelar penyegaran mubaligh Muhammadiyah. Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Purworejo melalui Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus (MTDK) menggelar refreshing mubaligh. Kegiatan ini dijadikan wahana berbagi dan konsolidasi antarmubaligh, serta memberikan penyegaran dan pengayaan bagi mubaligh Muhammadiyah.
Kegiatan itu digelar Senin-Selasa (19-20/11/2018) dengan mengambil lokasi di Komplek Perguruan Muhammadiyah Kecamatan Bruno.
Rofiq Nurhadi, Ketua MTDK PDM Purworejo menyampaikan, kegiatan ini diikuti 60 anggota halaqoh mubaligh Muhammadiyah.Mereka berasal dari setiap pimpinan cabang, amal usaha, guru Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) dan komponen lainnya.
“Beberapa hal yang dibahas terkait metode dan manhaj tabligh dan dakwah Muhammadiyah, kepribadian mubaligh Muhammadiyah, peta dakwah serta pembentukan korps mubaligh. Pematerinya berasal dari daerah, wilayah dan pusat,” ujar Rofiq Nurhadi.
Rofiq mengatakan, sebagai tindak lanjut dilakukan perumusan peta dakwah di kabupaten Purworejo, pembentukan korps mubaligh Muhammadiyah yang diketuai oleh H Nasrudin MSI. Mereka akan langsung melaksanakan tugas strategi dan langkah geraknya.
Korp muballigh akan mengkoordinasikan kegiatan dakwah dan pendistribusian muballigh, sedang MTDK melaksanakan dan menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapasitas dan kompetensi muballigh.
“Diharapkan semua pimpinan cabang Muhammadiyah memberi ruang bagi kaderisasi dan pengembangan muballigh Muhammadiyah. Program MTDK kedepan, selain melanjutkan halaqoh rutin bulanan bagi muballigh Muhammadiyah, juga kursus-kursus untuk peningkatan kompetensi muballigh Muhammadiyah, misalnya kursus retorika, pelatihan imam dan khatib dan lainnya,” ujar Rofiq Nurhadi.
Pujiono, Ketua PDM Kabupaten Purworejo memberikan apresiasi positif kegiatan ini. Korp mubaligh memang pelu memetakan dan mencari terobosan baru bagi strategi dakwah yang cerdas serta mencerahkan. Langkah ini diperlukan, ditengah-tengah munculnya paham dan aliran yang mengatasnamakan kembali pada Alquran dan hadits.
Menurutnya, mubaligh Muhammadiyah harus memiliki integritas yang tidak boleh menyimpang dari Kepribadian Muhammadiyah, matan keyakinan dan cita-cita hidup Muhammadiyah (MKCH), sehingga dakwah yang dilakukan tetap mengacu pada nilai yang terkandung dalam kepribadian maupun MKCH Muhammadiyah.
“Dengan bekal yang memadai dan sharing antarmubaligh, diharapkan mubaligh Muhammadiyah bisa menjadi corong Muhammadiyah dalam dakwah yang cerdas dan mencerahkan, untuk menuju Muhammadiyah yang berkemajuan yang mandiri dan berkeadaban,” ujar Pujiono.
Penulis: Akhmad M