SLEMAN, MENARA62.COM–Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) periode 2016-2018 secara resmi dilantik pada Jumat (20/1/2017) di Auditorium RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Serah-terima jabatan oleh Ketua Umum PP IPM periode 2014-2016, dari M. Khoirul Huda kepada Ketua Umum PP IPM periode 2016-2018, Velandani Prakoso disaksikan oleh Ketua PP Muhammadiyah Dahlan Rais, Anggota DPD RI Afnan Hadikusumo, dan Sekretaris KORNAS Alumni IPM Arifuddin Romli.
Pelantikan PP IPM Periode 2016-2018 dilakukan setelah rangkaian rapat formatur usai, dan telah menghasilkan pimpinan yang terdiri dari Bidang Umum, Bidang Organisasi, Bidang Perkaderan, Bidang Kajian Dakwah Islam, Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan, Bidang Apresiasi Seni Budaya dan Olahraga, Bidang Advokasi, dan Bidang Ipmawati. Formatur sendiri berjumlah 9 orang yang dipilih dalam Muktamar XX IPM, November 2016 lalu di Samarinda, Kalimantan Timur.
PP IPM Periode 2016-2018 yang telah dilantik, secara resmi didukung penuh oleh PP IPM periode sebelumnya, PP Muhammadiyah, hingga anggota DPD RI. Dukungan diberikan karena IPM sebagai organisasi pelajar yang sangat besar di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. IPM dapat menjadi mitra yang sangat baik bagi pemerintah, lembaga legislatif, dan lembaga-lembaga eksternal lain baik di dalam maupun luar negeri.
Agenda
Peluang kemitraan terbuka, karena IPM sebagai organisasi pelajar sangat dekat dengan pelajar memiliki agenda yang sesuai dengan platform berbagai lembaga diluar IPM dan Muhammadiyah, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Sesuai amanah Muktamar XX bertekad membumikan agenda aksi berupa Jihad Literasi, Pendampingan Teman Sebaya, dan Gerakan Konservasi Lingkungan. Keseluruh agenda aksi tersebut diterapkan untuk menyambut kebutuhan pelajar akan peningkatan kualitas dan kuantitas literasi, isu pergaulan pelajar di era globalisasi, dan isu-isu lingkungan yang menuntut setiap pihak terlibat termasuk pelajar.
Dalam sambutannya, Huda menyampaikan bahwa IPM harus terus mengembangkan dirinya untuk menjaga marwah sebagai organisasi modern. “IPM harus menjaga sistem yang baik pada aspek organisasi maupun perkaderan, populer di dalam maupun di luar negeri, menstimulasi sosiopreneurship, serta memiliki aksi dan program yang terukur,” ungkap Huda seraya menjelaskan bahwa semua tuntutan diusahakan dalam periodisasi yang singkat, yaitu 2 tahun.
Dalam ranah gerakan, IPM mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk selalu mengutamakan kepentingan pelajar, salah satunya dari anggota DPD RI, Afnan Hadikusumo. “Saya setuju dengan perhatian IPM pada kekerasan pelajar. Karena beberapa bagian dari pelajar saat ini makin jauh dari harapan dan makin meresahkan masyarakat. Oleh karena itu IPM seharusnya mengambil segala resiko demi membela kepentingan pelajar,” tandas Afnan. Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah Dahlan Rais mengungkapkan, bahwa IPM harus mempertegas spirit berkemajuan sebagai jatidiri. Dahlan seraya menjelaskan, “spirit berkemajuan itu spirit berkualitas dan berkeunggulan. Spirit menjadi lokomotif bukan gerbong. Spirit yang terbaik bukan hanya lumayan”.
Setelah dilantik, PP IPM akan mengikuti Baitul Arqam yang difasilitasi oleh Majelis Pendidikan Kader (MPK) PP Muhammadiyah di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Selanjutnya, PP IPM akan menyusun program-program yang terfokus pada literasi, pendampingan teman sebaya, dan konservasi lingkungan sesuai amanah Muktamar XX IPM di Samarinda, pertengahan November 2016 lalu.
Tentunya, dalam melaksanakan satu periode kepemimpinan, PP IPM membutuhkan dukungan maupun masukan yang apresiatif dan membangun. Velandani mengungkapkan, “Sangat penting bagi IPM mengolah daya kreatif yang dimiliki untuk memaksimalkan segala potensi. Kami mohon dukungan dan semangatnya agar periode ini dapat berjalan dengan baik.”
Darul Arqam
Seusai dilantik, PP IPM Periode 2016-2018 langsung menuju PPPPTK Seni Budaya, Sleman, DIY untuk menjalankan Darul Arqam. Darul Arqam difasilitasi oleh Majelis Pendidikan Kader (MPK) PP Muhammadiyah, bertujuan untuk memperkuat manajemen organisasi, memantapkan visi dan gerakan, serta merupakan pemberian bimbingan secara langsung oleh PP Muhammadiyah. Darul Arqam dilaksanakan hingga Ahad sore (22/1) dan ditutup secara resmi oleh Ketua PP Muhammadiyah, Dahlan Rais.
PP IPM Periode 2016-2018 mengusung tagline “Pelajar Berkarya Nyata”, untuk semakin membumikan gerakan dan program yang membela hak-hak pelajar dan berguna bagi umat Islam, bangsa Indonesia, dan kemanusiaan. Tujuan IPM untuk mewujudkan pelajar yang berilmu, berakhlak mulia, dan terampil dipastikan terus berlangsung seiring dengan terlaksananya Pelantikan dan Darul Arqam PP IPM Periode 2016-2018.