30.2 C
Jakarta

Pelatihan Untuk Keluarga Petani, Buruh, dan Pedagang Tembakau

Baca Juga:

TEMANGGUNG,MENARA62.COM — Tingkat kompetisi di era generasi milenial, generasi Z atau alpha sangat tinggi, sebab setelah era industrialisasi dengan dibarengi cepatnya perkembangan teknologi informasi dinamika dunia juga berjalan dengan cepat. Maka jika generasi saat ini yang masuk dalam generasi milenial dan generasi alpha jika tidak mengikuti perkembangan zaman tidak mengasah diri dengan skill maka akan terlibas dalam persaingan kerja.

Hal tersebut disampaikan oleh Penjabat Bupati Temanggung Hary Agung Prabowo saat menghadiri acara penutupan Pelatihan Berbasis Kompetensi Bagi Keluarga Petani, Buruh, dan Pedagang Tembakau Kabupaten Temanggung, di Kantor Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, Rabu (14/8/2024).

“Generasi milenial, generasi Z dituntut untuk semakin berkembang karena ke depan demografi penduduk kita semakin bertambah, tahun 2030-2024 nanti dua generasi ini akan mendominasi di Indonesia. Generasi milenial kita kurang lebih 28,8% generasi Z sekitar 24,4% hampir 50% nanti mendominasi. Kalau adik-adik sekalian tidak punya skill tinggi akan terlibas oleh zaman, jika tidak punya keterampilan tidak mungkin akan terambil oleh mitra-mitra kerja. Maka salah satu caranya dengan adanya pelatihan seperti ini,”ujarnya.

Pemkab Temanggung kata Agung, sangat menaruh perhatian khususnya bagi para calon tenaga kerja yang telah dilatih di BLK ini. Mereka diharapkan mampu menjadi tenaga kerja siap kerja, kompeten, kompetitif. Harus memanfaatkan dan menerapkan betul ilmu yang telah dimiliki.

“Disamping itu harus terus bersemangat meraih kehidupan lebih baik, tidak mudah menyerah, selalu berusaha mengejar impian yang dicita-citakan. Kalian bisa memilih menjadi pekerja baik bergabung dengan perusahaan atau menjadi wira usaha mandiri. Jangan berhenti sampai di sini, saya berharap pelatihan keterampilan kerja ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan,”katanya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kabupaten Temanggung Sri Endang Praptaningsih mengatakan, pelatihan berbasis kompetensi ini menggunakan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Tujuannya adalah untuk memberikan bekal kepada pencari kerja melalui pelatihan keterampilan kerja, sehingga mampu dan menguasai suatu jenis dan tingkat kompetensi kerja tertentu untuk memasuki pasar kerja atau usaha mandiri.

Disebutkan, ada 13 jurusan dalam pelatihan ini antara lain, elektro, merias, terapis spa, sablon, tata busana, pembuatan roti dan kue, servis sepeda motor injeksi, barber shop, las listrik, menjahit, barista, finishing mebel. Adapun pelatihan ini dilakukan dalam dua tahap, di mana pertama dilaksanakan pada tanggal 25 Maret-30 April 2024 dengan jumlah 112 orang peserta, kemudian tahap II dilaksanakan 15 Juli-13 Agustus 2024 atau selama 22 hari kerja dengan jumlah peserta 96 orang.

Salah satu peserta pelatihan sablon Novan Nur Hakim (26) dari Mendirat Pare, Kranggan mengaku senang bisa mendapat pelatihan ini karena diajari teori dan praktik. Praktik dengan mendesain logo kaus menggunakan software Corel Draw, kemudian discreening baru disablon. Peserta pelatihan lain Faisal Rifki (19) asal Desa Boto Putih Tembarak dan Muhammad Rifki Syaifudin (20) asal Mantenan Greges, Tembarak mengungkapkan saat ini sudah bisa menservis mesin cuci, setrika, kipas angin, AC, magic com.

“Kami senang mendapat bantuan pelatihan ini, kami sudah siap kerja bahkan siap untuk membuka usaha sendiri seperti jasa servis peralatan elektronik,”kata Faisal.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!