JAMBI, MENARA62.COM — Terra Drone Indonesia beberapa waktu lalu berhasil menyelesaikan pekerjaan akuisisi data menggunakan Terra LiDAR One, salah satu teknologi terbaru dari Terra Drone. Pekerjaan tersebut dilakukan untuk PT Gentala Bumi Nusantara (Gentara) yang merupakan perusahaan nasional yang bergerak pada bidang penyedia jasa pertambangan.
Pekerjaan tersebut dilakukan di salah satu area tambang di Kota Jambi, Sumatra. Akuisisi data tersebut digunakan untuk pengolahan sumber daya dan cadangan yang akan dimasukan pada laporan Rancangan Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) pertambangan. RKAB sendiri adalah rencana kerja dan anggaran biaya tahun berjalan pada kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara yang meliputi aspek pengusahaan, aspek teknik, dan aspek lingkungan.
Terra LiDAR One sendiri merupakan teknologi sensor LiDAR (Light Detection and Ranging) mutakhir yang dirancang untuk kegiatan survei topografi maupun inspeksi secara 3D, bekerja dengan menembakkan jutaan titik pancaran laser ke objek dalam satu waktu, yang kemudian dimodelkan dalam bentuk point cloud 3 dimensi. Point cloud yang dihasilkan kemudian diolah sehingga membentuk model terkomputerisasi dengan tingkat akurasi yang sangat baik.
Data yang dihasilkan Terra LiDAR One sangat akurat, andal, dan memberikan informasi yang biasanya sulit ditemukan di lapangan, serta yang terpenting memenuhi standar pelaporan yang dibutuhkan. Selain itu, penggunaan Terra LiDAR One juga menghemat waktu dan biaya untuk kebutuhan pelaporan ini dibandingkan cara konvensional. Cara konvensional akan memakan waktu lebih lama dan tenaga lebih banyak karena harus menerjunkan tim ke area tambang yang berbahaya, sehingga penggunaan drone yang menggantikan cara tersebut sangat meningkatkan keselamatan para tim. Selain itu cara lain yang serupa dengan penggunaan drone ialah dengan menggunakan helikopter, namun penyewaan helikopter berbiaya besar serta kurang efisien untuk diterbangkan di area pertambangan.
Michael Wishnu Wardana selaku Managing Director Terra Drone Indonesia mengungkapkan dalam keterangannya (18/3/2022), “Dengan menggunakan drone, perusahaan pertambangan dapat menjelajahi area yang lebih luas daripada yang dapat mereka dapat lakukan dengan kru darat. Drone juga memungkinkan akses mudah dan cepat ke area yang terlalu berbahaya bagi manusia. Keuntungan lain dari teknologi drone ialah mampu memberikan pandangan sekilas tentang tanah dan dengan cepat mengidentifikasi potensi masalah atau masalah yang mungkin timbul dengan tanah.”
Selain untuk akuisisi data, drone di industri pertambangan juga dapat dimanfaatkan untuk pemodelan area eksploitasi seperti pit dan stockpile untuk menilai perubahan lingkungan, menghitung volume yang digali, memantau kegiatan kontraktor dan pihak ketiga, mendokumentasikan reklamasi hingga eksplorasi pertambangan, terutama dalam hal logam dan mineral. Kedepannya, melalui hardware dan software yang kami miliki, akan banyak solusi pemanfaatan drone untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi di pertambangan yang akan dibawa oleh Terra Drone. (*)