JAKARTA, MENARA62.COM – Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental, Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PP NA) menggelar seminar bertajuk “When Mom is Happy, Everyone is Happy” pada Sabtu, 28 Oktober 2023, melalui platform Zoom Meeting. Seminar ini memiliki tujuan utama untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mengenai peran serta kerjasama orang tua dalam pengasuhan anak.
Dalam seminar ini, tiga topik utama dibahas oleh para narasumber, yaitu Winda Susra, Elisa Kurniadewi, dan Rahmat Hidayat.
Ketua Umum PP Nasyiatul Aisyiyah, Ariati Dina Puspitasari, mengungkapkan bahwa kegiatan ini dapat terlaksana berkat dukungan dari berbagai pihak. Ia juga menyoroti masalah kesehatan mental di Indonesia, terutama yang dialami oleh perempuan berusia 10-35 tahun, yang cenderung mengalami depresi dan bahkan bunuh diri.
Ariati menekankan bahwa peran ibu yang bahagia sangat berpengaruh positif pada kesejahteraan keluarga dan mencegah gangguan kesehatan mental anak.
Pada sesi pertama, Winda Susra, seorang dokter dan anggota Departemen Kesehatan dan Lingkungan PP NA, berbicara mengenai adaptasi dan antisipasi bagi ibu muda. Ia menjelaskan tantangan yang dihadapi oleh ibu muda, termasuk perubahan fisik dan mental setelah kelahiran anak.
Winda menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara pengasuhan anak dan perawatan diri, serta memberikan tips kepada ibu muda, seperti mengikuti kelas kesehatan untuk ibu hamil, manajemen waktu, menerima kondisi, dan berbagi peran dengan suami.
Sesi berikutnya dibawakan oleh Elisa Kurniadewi, seorang psikolog, yang membahas kesiapan mental perempuan dalam peran sebagai ibu. Elisa menyoroti pentingnya kesehatan mental dalam menghadapi tekanan hidup, terutama setelah melahirkan. Ia juga mencatat bahwa banyak ibu di Indonesia mengalami gejala baby blues dan depresi setelah melahirkan.
Elisa menekankan enam faktor penentu kebahagiaan seorang ibu, seperti penerimaan diri, pertumbuhan pribadi, tujuan hidup, penguasaan lingkungan, kemampuan mengontrol diri, dan hubungan positif dengan orang lain.
Dalam sesi terakhir, Rahmat Hidayat, Co-Founder Ayah ASI, membahas peran ayah dan suami dalam pengasuhan anak serta menjadi sistem dukungan bagi ibu. Ia menyoroti kurangnya keterlibatan laki-laki dalam urusan rumah tangga dan pengasuhan anak. Rahmat menguraikan beberapa bentuk keterlibatan ayah yang diharapkan, seperti interaksi positif dengan anak, pengambilan keputusan bersama, kehangatan, dukungan finansial, dan tanggung jawab dalam memastikan kesejahteraan keluarga.
Seminar ini menjadi platform penting dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya peran orang tua, terutama ibu dan ayah, dalam memastikan kesehatan mental anak dan keluarga secara keseluruhan. Diharapkan, informasi dan wawasan yang disampaikan dalam seminar ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat dalam menjalani peran sebagai orang tua yang berkualitas dan berperan aktif dalam mendukung kesehatan mental anak-anak mereka.
