27.3 C
Jakarta

Pembangunan Pendidikan pun Harus dari Wilayah Pinggiran

Baca Juga:

BOGOR, MENARA62.COM – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Muhadjir Effendy menekannya perlunya negara hadir di wilayah perbatasan. Termasuk dalam hal pembangunan bidang pendidikan.

“Kebijakan Bapak Presiden membangun dari pinggiran. Demikian juga pembangunan pendidikan harus dari pinggiran,” kata Mendikbud saat membuka Rembuk Nasional bidang pendidikan tahin 2018, Senin malam (05/02/2018).

Bagi Muhadjir membangun pendidikan dari daerah pinggiran adalah bentuk nyata keberpihakan pemerintah untuk peserta didik atau calon yang berasal dari tidak mampu agar mendapatkan akses lebih luas yang sama dengan yang lain. Ini diwujudkan antara lain  dalam bentuk KIP.

“Membangun dari pinggiran juga termasuk diformulasikan dari wilayah 3T dan ini kalau kita ibarat makan bubur panas kita ambil dari pinggir. Ini upaya pemerintah untuk mengatasi persoalan dari wilayah terjauh dari pusat pengambilan keputusan,” lanjutnya.

Menurut Muhadjir, di beberapa kesempatan, pembangunan bangsa kita tidak lepas dari pewarisan sistem era sebelum Indonesia terutama kerajaan. Mengutip Bennedict Anderson dalam konsep negara tidak ada tapal batas kerajaan. Jika dari pusat semakin ke pinggir biasanya wibawa raja akan semakin memudar sebaliknya di pusat akan semakin menguat.

Batas kepudaran akan ditindih negara tetangganya. Maka kerajaan dulu untuk memperkokoh pinggiran harus menganeksasi pinggiran, atau membangun hubungan kekerabatan untuk memperluas wilayah kekuasaannya.

Karena itulah jelas Mendikbud sampai sekarang kita sulit membuat kepastian tapal batas di antara negara-negara kita. Sampai sekarang batas antarnegara masih semu.

Presiden memperkuat dengan membangun wilayah pinggiran untuk mempertegas bahwa negara telah hadir di wilayah itu,” tukasnya.

Itulah wilayah pinggiran yanhndipertegas negara yang dahulu samar dan sekarang secara simbolik dibangun secara .

Rembuk Nasional 2018 tersebut diikuti lebih dari 1000 peserta terdiri atas perwakilan dinas pendidikan seluruh Indonesia, akadenisi, rektor, pengamat pendidikan dan lainnya. Kegiaatan akan berlangsung hingga Kamis dan rencananya Presiden Jokowi maupun Wapres JK akan hadir.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!