25.9 C
Jakarta

Pemerintah Harus Antisipasi Jamaah Haji Berangkat Melalui Negara Lain

Baca Juga:

SURABAYA, MENARA62.COM – Gubernur Jawa Timur Soekarwo meminta Pemerintah Pusat mengantisipasi terulangnya kasus jamaah calon haji (JCH) berangkat melalui Filipina seperti musim haji tahun 2016.

“Berangkat haji melalui negara lain, terutama Filipina, jangan sampai terulang lagi, khususnya jamaah calon haji asal Jatim,” ujarnya kepada wartawan ketika ditemui usai pemberangkatan kloter 1 Embarkasi Surabaya di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, seperti dikutip dari Antara, Jumat (28/7).

Langkah antisipasi,  menurutnya harus menjadi fokus dan perhatian dari Menteri Agama dan Direktur Jenderal Imigrasi agar tak ada lagi yang warga negara Indonesia berhaji masuk menggunakan paspor negara lain.

Menurut Pakde Karwo, sapaan akrabnya, kasus ratusan WNI yang berangkat ke Tanah Suci menggunakan dari negara lain harus dijadikan evalusai dan kritikan.

“Ini adalah kritik, mengapa sampai kasus itu terjadi? Apakah karena ongkos di Indonesia yang terlalu mahal? Pemerintah harus berbenah agar semakin lebih baik,” ucapnya.

Tahun lalu, sebanyak 177 calon haji Indonesia sempat ditahan oleh pihak imigrasi Filipina karena pemalsuan dokumen sehingga terpaksa dipulangkan ke Tanah Air, bahkan gagal berangkat beribadah ke Tanah Suci.

Sementara itu, orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga mengaku telah menyurati Presiden RI Joko Widodo untuk tak berhenti melakukan negosiasi agar jumlah kuota jamaah haji asal Indonesia ditambah.

“Pemprov tidak bisa apa-apa, karena ini hubungannya negara dengan negara. Harapannya ada penambahan sehingga daftar antrean tidak terlalu lama,” kata gubernur yang juga politikus tersebut.

Jumlah total jamaah calon haji asal Indonesia sendiri mencapai 221 ribu orang atau sudah kembali ke kuota awal sebelum ada pembangunan di Masjidil Haram, ditambah 10 persen dari jumlah awal.

Sedangkan asal Jatim, total jamaah calon haji yang berangkat tahun ini adalah 35.270 orang, namun yang melalui Embarkasi Surabaya ditambah asal Provinsi Bali 700 orang dan Provinsi Nusa Tenggara Timur 670 orang sehingga totalnya 36.640 orang.

Secara keseluruhan melalui Embarkasi Surabaya memberangkatkan 83 kloter yang diawali berangkat 27 Juli dan kloter terakhir pada 26 Agustus 2017

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!