MEDAN, MENARA62.COM — Pemerintah Provinsi Sumatera Utara siap menyukseskan pertemuan Women (W20) Summit yang akan berlangsung di Hotel Niagara Parapat Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara 19 – 21 Juli 2022.
Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi menyatakan kegiatan W20 Summit merupakan momen yang ditunggu-tunggu di mana Kawasan Danau Toba menjadi sorotan dari penjuru nasional maupun internasional, dalam hal ini diharapkan seluruh kontribusi masyarakat kawasan Danau Toba untuk bersama-sama menyukseskan kegiatan tersebut. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat membangkitkan geliat pariwisata di Sumatra Utara dan dapat meningkatkan Ekonomi Kreatif yang berada di Sumatra Utara khususnya Danau Toba.
Pertemuan W20 Summit di Danau Toba juga diharapkan sebagai pembuktian bahwa Sumatra Utara siap kembali menyambut kedatangan wisatawan nusantara dan mancanegara pasca pandemi. Selain itu, ditetapkannya Danau Toba sebagai Destinasi Pariwisata Super Prioritas dan salah satu Unesco Global Geopark Menjadikan Sumatra Utara sebagai icon baru pariwisata Indonesia berbasis keindahan alam, sekaligus kita ingin memperkenalkan Sumatra Utara kepada dunia melalui kegiatan W20 Summit yang mendatangkan delegasi dari negara-negara anggota G20.
Chair W20 Indonesia, Hadriani Uli Silalahi mengatakan W20 Indonesia adalah suatu engagement group G20 yang memang fokus membicarakan pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender dengan tujuan membentuk rekomendasi kepada pemimpin G20 dalam dokumen yang disebut communique. “Selama hampir 7 bulan, delegasi W20 telah melakukan berbagai diskusi terpadu dengan masukan oleh partner-partner dan juga organisasi perempuan baik di Indonesia maupun negara G20 lainnya. Communique ini nantinya akan diserahkan kepada presiden pada W20 Summit. Kami sangat semangat untuk melaksanakannya di Danau Toba. Kami mohon dukungan dari semua pihak untuk kelancaran acara nanti. Kiranya delegasi yang datang dapat merasakan keindahan Danau Toba dan keramahan Indonesia.”
Sementara itu, Co-Chair W20 Indonesia, Dian Siswarini menambahkan bahwa perhelatan W20 Summit di Danau Toba tersebut akan membahas berbagai isu prioritas W20, terutama mengenai kesetaraan dan diskriminasi, ekonomi inklusif, hingga UMKM milik perempuan. Selain itu, juga akan ada pembahasan mengenai isu terkait peningkatan akses perempuan penyandang disabilitas dan perempuan pedesaan ke pendidikan, teknologi, keuangan, dan kesetaraan kesehatan. Seluruhnya akan dikemas ke dalam rangkaian dialog dan konferensi kebijakan. Agenda ini akan ditutup dengan serah terima Communique W20 kepada Presiden RI sebagai pemimpin G20 dan juga pengumuman pemenang dari program Inkubasi 1.000 UMKM Perempuan binaan ‘W20 Sispreneur’ dengan hadiah modal usaha senilai total Rp300 juta sebagai aksi konkrit dari W20 Indonesia.
Selain itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatra Utara, Zumri Sulthony mengatakan perhelatan besar W20 yang akan diselenggarakan nantinya diharapkan bisa membuka peluang pariwisata di kawasan Danau Toba. “Event internasional ini tentunya membuka ruang dan peluang untuk Danau Toba terkait terkait pariwisata yang berkelanjutan atau sustainable Tourism,” katanya. Zumri mengharapkan semua pihak yang terlibat berbenah untuk memberikan yang terbaik guna mendukung dan mensukseskan kegiatan internasional ini tidak terkecuali dengan Pemerintah Provinsi Sumatra Utara.
Kegiatan W20 Summit akan berlangsung selama 19 – 21 Juli 2022, dilaksanakan di Hotel Niagara Parapat, Kabupaten Simalungun dan di The Kaldera Toba Nomadic Escape, Kabupaten Toba, Sumatra Utara. “Melalui kegiatan W20 yang akan dilaksanakan di Kawasan Danau Toba diharapkan membangkitkan ekonomi kreatif UMKM dan pariwisata khususnya di kawasan Danau Toba,” tambahnya. Untuk diketahui, W20 Summit merupakan salah satu forum khusus dari engagement grup G20 yang memiliki fokus dalam isu gender dan peranan perempuan dalam sektor ekonomi dunia.
W20 terbentuk sejak 2014 dan pertemuan pertama dilakukan tahun 2015 di Turki, didasari oleh pemikiran pentingnya partisipasi perempuan dalam pembangunan ekonomi global. Kepentingan yang dibawa oleh W20 memiliki irisan dengan seluruh isu G20 didasarkan kesepakatan akan pentingnya peningkatan peranan perempuan secara inklusif. Partisipasi perempuan sangat dibutuhkan dalam berbagai engagement group baik itu Business20, Youth20, Parliament20, dan lain sebagainya. (*)