SRAGEN, MENARA62.COM — Bupati Sragen, dr Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyerahkan bantuan seragam siswa SMP kurang mampu di Gedung IPHI Gemolong, Sragen, Jawa Tengah, Senin (24/10/2022). Penyerahan seragam sebanyak 8.977 stel pakaian secara simbolis diterima orang tua siswa. Selain Bupati Sragen, batuan juga diserahkan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sragen, Pujono Elli Bayu Effendi.
Penyerahan disaksikan Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sragen, Drs Suwardi dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Sragen.
Bupati menjelaskan bantuan seragam ini menggunakan dana APBD 2022 sebesar Rp 1,442 miliar atas aspirasi wakil rakyat. Aspirasi rakyat perlu mendapat dukungan apalagi bertujuan untuk meringankan beban masyarakat.
“Bantuan yang kami berikan berwujud seragam jadi. Sehingga orangtua siswa tidak perlu mengeluarkan biaya menjahit. Anak adalah aset, jangan sampai putus sekolah. Saat ini memang masih ada angka putus sekolah di beberapa titik Sragen. Namun kami berupaya terus menekannya,” kata Bupati.
Bupati berpesan agar penerima dapat menyekolahkan anak-anak setinggi-tingginya. Pemerintah menyediakan menyediakan beasiswa bagi siswa sekolah. Apabila ingin meneruskan sekolah, masyarakat bisa mengajukan melalui Program Indonesia Pintar (PIP).
Jika ingin melanjutkan sampai perguruan tinggi, kata Bupati, ada juga program beasiswa untuk mahasiswa berprestasi. “Sudah ada ratusan warga Sragen yang kami biayai sampai lulus kuliah. Syaratnya adalah kuliah di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dengan nilai Indeks Prestasi Komulatif (IPK) di atas 3,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sragen, Suwardi mengatakan para penerima bantuan seragam sekolah berasal dari keluarga kurang mampu sebanyak 500 wali murid dihadirkan untuk menerima secara simbolis. Penyerahan dilaksanakan dalam dua sesi, pagi dan siang. Pagi di Gedung IPHI Gemolong, dan siang hari di Gedung Kartini Sragen.
“Seragam SMP diberikan kepada 8.977 siswa kurang mampu dari 76 SMP negeri maupun swasta. Orang tua yang datang hanya perwakilan, selebihnya dibagikan langsung kepada penerima,” kata Suwardi. (*)
Penulis : Mira Lusita W (Diskominfo Sragen)