MALANG, MENARA62.COM — Pendidikan tidak hanya sebatas kognitif saja, namun harus mencapai pendidikan hati dan membentuk karakter mahasiswa. Itulah yang diterapkan Ki Hajar Dewantoro.
Prof Dr Syamsul Arifin MSi, Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengungkapkan hal itu saat menjadi inspektur upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di lapangan heliped Kampus UMM, Selasa (2/5/2017). Syamsul juga mengajak seluruh mahasiswa, karyawan dan dosen untuk merefleksikan makna hari pendidikan yang telah dibangun Ki Hajar Dewantoro.
Setiap civitas akademika, kata Syamsul, diharapkan dapat mengambil pelajaran tentang pendidikan karakter yang telah diajarkan oleh bapak pendidikan tersebut. Hingga saat ini UMM terus berkomitmen pada penguatan pendidikan nilai. “Adagium ing ngarso sung tulodo, ing madyo mbangun karso, tut wuri handayani masih menjadi patokan bagi dosen untuk memberikan pengajaran pada mahasiswa,” terang Syamsul.Menurutnya, ungkapan tersebut menuntut dosen untuk menjadi role model dan menerapkan kurikulum yang hidup dalam setiap pengajarannya. “Menjadi dosen bukan pilihan yang main-main, karenanya dosen bertanggungjawab atas terbentuk karakter pada mahasiswa,” katanya.
Selain dosen, kata Syamsul, karyawan juga memiliki andil dalam mewujudkan pembentukan karakter yang sedang dijalankan UMM. Karyawan yang berada di setiap unit kerja juga berpengaruh dalam membentuk karakter mahasiswa melalui pelayanan-pelayanan yang diberikan.
Dalam momen upacara Hardiknas ini, UMM juga memberikan apresiasi pada mahasiswa berprestasi, dosen berprestasi, ketua program studi berprestasi dan juga karyawan berprestasi. Prof Dr Ishomuddin MSi dari program studi Sosiologi keluar sebagai dosen berprestasi.
Sementara Arlinda Silva Prameswari, mahasiswa Fakultas Kedokteran dinobatkan sebagai mahasiswa berprestasi sekaligus menjadi juara 1 mawapres tingkat Kopertis VII Jawa Timur. Apresiasi lainnya diberikan UMM kepada 48 dosen dan 22 karyawan yang telah mengabdikan dirinya untuk UMM selama 25 tahun atau lebih.