27.8 C
Jakarta

Pengajian dan Pembinaan Kader Muhammadiyah di Boyolali

Baca Juga:

BOYOLALI, MENARA62.COM — SMP Muhammadiyah 1 Program Khusus Boyolali bekerjasama dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Boyolali, PCA Boyolali, Berserta Amal Usaha Muhammadiyah (SMK Muh 4 Boyolali, SDM PK Boyolali, MIM PK Boyolali, TK ABA se-boyolali, dan Lazismu menyelenggarakan   Pengajian Akbar dan Pembinaan Kader Muhammadiyah. Pengajian ini dilaksanakan dalam rangka Sertijab Kepala SMP Muhammadiyah 1 PK Boyolali Eka Purwatiningsih SPd ke Joko Triyanto SKom MPdI dengan tema “Sekolah dan Guru yang Berkemajuan” di AUDITORIUM SMP Muhammadiyah 1 PK Boyolali, Jumat (8/9/2017).

Acara dimulai dengan penampilan Tilawah Annisa TDL , dan ucapan selamat datang oleh Dyssa Indy siswa SMP Muhammadiyah 1 PK Boyolali. Dilanjutkan Sambutan Widodo MPd, Ketua Majelis Dikdasmen PCM Boyolali dan Drs KH Jindar Wahyudi MAg, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Boyolali.

Dalam sambutannya Jindar menyampaikan ciri kader dan sekolah Muhammadiyah kualitas.
“Kepala sekolah yang berkualitas adalah kader yang loyal kepada Muhammadiyah dan bukan hanya dilihat dari besarnya sekolah sekolah yang dikelola. Sekolah Muhammadiyah yang berkualitas adalah yang memiliki banyak siswa, maka bapak ibu kepala sekolah yang baru dilantik harus mampu memperbanyak jumlah siswanya, agar sekolah lebih maju dan berkualitas. Yang dilihat oleh manusia lain adalah hasil akhirnya, tidak dilihat ikhlas atau tidaknya, maka dari itu dalam bekerja harus bersungguh-sungguh dan diikuti rasa ikhlas agar terlihat hasil yang memuaskan dan mendapat pahala dari keikhalasan itu yang merupakan urusan manusia dengan Allah SWT,” papar Jindar.

Acara inti di isi Drs KH Tafsir MAg, ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa tengah dengan menyampaikan tentang karakter Muhammadiyah dan keikhlasan, sosok guru dan sekolah yang berkemajuan.

Muhammadiyah memiliki tiga karakter dasar yakni pergerakan, Dakwah dan Tajdid. Islam dibangun atas dua hal yakni syariah dan fiqih. Dalam mengelola sekolah, kepala sekolah dan guru diharapkan menganut prinsip-prinsip profesionalisme dan selalu mengikuti perubahan sebagai implementasi ciri dasar Muhammadiyah yaitu Tajdid.

“Jangan takut berkreasi. Selanjutnya Kepala sekolah juga butuh prosfesionalitas guru dan karyawan bukan ke ikhlasan. Yang penting masuk, presensi dan beraksi . Karena soal ke ikhlasan itu urusannya dengan Allah SWT, bukan dengan kepala sekolah,” jelas Tafsir

Kegiatan ini dihadiri sekitar tiga ratus guru Muhammadiyah se cabang Boyolali, baik dari SMKM, SMPM, SDM, MIM, TK ABA, pihak kepolisian, tokoh msayarakat dan tamu undangan lainnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!