31.7 C
Jakarta

Pengajian Rasa Pertunjukan: Wali Murid SD Muhammadiyah 3 Nusukan Disuguhi Wayang Golek Pitutur

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – SD Muhammadiyah 3 Nusukan Solo menggelar pengajian wali murid dengan menghadirkan dai unik, Wayang Golek Pitutur yang dibawakan oleh Ki Ustadz Pujiono, anggota Majelis Tabligh PWM Jawa Tengah. Dalam kesempatan ini, beliau membawakan lakon berjudul “Alamate Anak Sholeh” yang sarat pesan moral untuk keluarga Muhammadiyah.

 

Acara berlangsung khidmat dan semarak dengan dihadiri para wali murid dari kelas 1 hingga kelas 6. Kehadiran wayang golek sebagai media dakwah menjadikan pengajian semakin menarik, sehingga pesan-pesan agama mudah diterima baik oleh orang tua maupun anak-anak.

 

Dalam sambutannya, sesepuh PCM Solo Utara, Drs. H. Yatimun, memberikan apresiasi atas kreativitas SD Muhammadiyah 3 Nusukan dalam menghadirkan pengajian yang inspiratif. “Pengajian seperti ini adalah wujud nyata sinergi sekolah dengan orang tua dalam membentuk karakter Islami anak-anak kita,” ungkapnya.

 

Sementara itu, Waka Humas SD Muhammadiyah 3 Nusukan, Roid, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan mempererat silaturahmi antara sekolah dan wali murid, sekaligus menguatkan komitmen bersama dalam pendidikan berbasis akhlak.

 

Dalam tausiyahnya, Ustadz Pujiono menegaskan bahwa anak adalah aset dunia dan akhirat yang tidak boleh dibiarkan tumbuh sendiri tanpa pendampingan orang tua. “Anak bisa menjadi jariyah bagi orang tuanya. Maka mendesain anak sholeh butuh kebersamaan antara sekolah dan orang tua. Banyak orang tua direpotkan anak di masa tua karena ketika kecil tidak dibekali pengetahuan agama. Jika Anda tidak ingin kecewa, sekolahkan anak di lembaga Islam. Ya, memang harus berbiaya, namun biaya pendidikan anak adalah jariyah bagi orang tua. Anda tidak rugi menyekolahkan anak di SD Muhammadiyah 3 Nusukan Solo,” tegasnya.

 

Dengan lakon “Alamate Anak Sholeh”, Ustadz Pujiono mengajak para orang tua agar lebih serius menanamkan adab dan pengetahuan agama sejak dini. Nilai-nilai ini diharapkan mampu membentuk generasi Qur’ani yang berakhlak mulia, menjadi kebanggaan orang tua, dan penerus amal jariyah di masa depan. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!