32.5 C
Jakarta

Mahasiswa UM Magelang Ciptakan ‘Bolu Kurawa’

Baca Juga:

MAGELANG, MENARA62.COM — Lima mahasiswa Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang menciptakan bolu berbahan baku buah mengkudu. Bolu yang diberi nama ‘Bolu Kurawa’ diciptakan Ratri Darmawanti, Nuansa Trimaya Fadhila, Ika Rismania Mithasani, Atifa Putu Prathama, dan Fera Wi Helminah dan di bawah bimbingan Dhuta Sukmarani, S.Si., M.Si.

‘Bolu Kurawa’ ini berhasil memenangkan Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Sosial Humaniora (PKMK) Kementerian Riset Teknologi Pendidika Tinggi (Kemenristekdikti) tahun 2018. Bentuk bolu ini juga unik berupa huruf aksara Jawa sehingga bolu ini merupakan makanan sehat dan edukatif.

“Bolu Kurawa ini merupakan salah satu PKM (Program Kreativitas Mahasiswa) dari 41 proposal UM Magelang yang lolos dan mendapatkan pendanaan dari Kemenristekdikti tahun 2018,” kata Yudia Setiandini, Humas UM Magelang dalam rilisnya yang dikirim ke redaksi menara62.com, Rabu (30/5/2018).

Mahasiswa UM Magelang sedang menjajakan Bolu Kurawa hasil kreasinya. (foto : istimewa)

Sedang Ratri Darmawanti, ketua kelompok PKM tersebut menjelaskan Bolu Kurawa merupakan olahan makanan basah berbahan dasar mengkudu. Buah mengkudu atau pace merupakan buah yang memiliki banyak kandungan yang bermanfaat seperti zat nutrisi, zat anti bakteri, serta zat anti kanker.

Agar tampak unik, kata Ratri, bolu dicetak menjadi berbentuk aksara Jawa. Sehingga nama Bolu Kurawa itu merupakan singkatan dari Bolu Mengkudu Aksara Jawa. “Bolu Kurawa diharapkan bisa menyehatkan anak dapat mengkonsumsinya. Serta mampu menumbuhkan minat siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Jawa melalui cara yang tidak biasa, yaitu melihat kemudian memakannya,” kata Ratri.

Untuk sementara, Bolu Kurawa ini dijual kepada anak-anak sekolah di sekolah Kabupaten Purworejo dan sekitarnya. Selanjutnya sasaran penjualannya akan diperluas mencakup masyarakat umum.

Tahap awal dilakukan promosi melalui penyebaran brosur di lingkungan sekolah-sekolah. Selain itu, juga promosi langsung dengan membawa produk ke sekolah dan masyarakat, serta promosi melalui media sosial. “Jika usaha ini mulai berkembang dan permintaan semakin tinggi, kami akan menamah bentuk-bentuk aksara yang lebih sulit seperti aksara murdha atau paket dalam bentuk kata,” jelas Ratri.

- Advertisement -

Menara62 TV

- Advertisement -

Terbaru!