SOLO, MENARA62.COM – Persiapan penggunaan Stadion Manahan untuk pembukaan Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah ke-48 terus dimatangkan.
Adanya dukungan dari Wali kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka dalam urusan penggunaan Stadion Manahan sangat membantu panitia.
“Stadion Manahan Alhamdulillah progres sangat positif. Mas Gibran juga merespon positif. Insya Allah untuk pembukaan sudah on the track sejak schedule loading hingga rencana pembukaan, ” terang Tim Asistensi Panitia Pusat, Herman Dodik Isdarmadi, Kamis, 7 September 2022.
Herman Dodik menerangkan, penggunaan Stadion Manahan akan memakai standar internasional dalam hal ini standar FIFA.
Mengingat Stadion Manahan menjadi salah satu venue gelaran Piala Dunia U-23 tahun 2023.
“Stadion Manahan adalah standar stadion FIFA jadi tentu kita akan mematuhi aturan yang ada dan semua sudah terkomunikakan dan dipersiapkan dengan baik,” ujar Herman Dodi.
Aturan-aturan yang disampaikan Herman Dodik misalnya terkait penggunaan rumput Stadion Manahan juga pemasangan panggung di dalam stadion.
“Misalnya penggunaan rumput Stadion Manahan, sepatu yang boleh dipakai seperti apa, jumlah orang yang ada di lapangan seperti apa (jumlahnya). Kemudian pemasangan panggung dengan ketentuan landasan seperti apa. Ini tentu harus dipatuhi agar tidak akan merusak dari apa yang telah disiapkan untuk standar sepakbola internasional,” terang mantan anggota DPRD Kota Yogyakarta tersebut.
Untuk informasi, Stadion Manahan menjadi salah satu venue sepakbola Piala Dunia U-20 pada tahun 2023 yang akan datang.
Ditanya soal apa yang harus diperhatikan bagi peserta dan penggembira yang masuk ke Stadion Manahan saat pembukaan, Herman Dodik menjelaskan beberapa hal.
Pertama tentu bagi mereka yang mendapat undangan. Bagi pihak yang tidak mendapat undangan tidak bisa masuk stadion.
“Tetapi tidak perlu khawatir karena akan kita siapkan banyak layar lebar di luar stadion dan sekitar kawasan stadion. Sehingga nanti tidak perlu ngoyo, ngotot masuk stadion karena memang terbatas jumlahnya,” kata Herman Dodik.
Kedua, mematuhi ketentuan karena akan dihadiri RI 1 atau Presiden yang tentu ada ketentuan-ketentuan protokoler atau pengamanan lain.
“Tentu kita harus menyesuaikan, baik panitia maupun tamu undangan, penggembira yang akan hadir,” kata Herman Dodik.
Herman Dodik menambahkan, Panitia Pusat sudah mengirimkan surat kepada Presiden untuk penjadwalan audiensi dan menyerahkan undangan kehadiran.
“Setelah audiensi dengan presiden oleh PP Muhammadiyah akan ditindak lanjuti oleh standar protokoler dan pengamanan baik dari Setpres dan Paspampres,” kata Herman Dodik.(*)