BANDARLAMPUNG, MENARA62.COM — Sabtu (5/1/2019), sebanyak 5.843 jiwa masih mengungsi di berbagai posko pengungsian pascatsunami Selat Sunda, di perairan pesisir pantai selatan Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
“Mereka mengungsi di Kecamatan Bakauheni, Kalianda, Rajabasa, dan Katibung,” kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Sulistyaningsih seperti dilansir Antara.
Dia mengatakan, pengungsi itu terdiri dari orang tua hingga anak-anak. Sebagian besar pengungsi berada di lokasi pengungsian Lapangan Tenis Indoor Kalianda dan Kantor Camat Banding.
Korban tsunami yang mengungsi di Lapangan Tenis Indoor Kalianda 1.077 jiwa. Mereka berasal Pulau Sebuku dan Sebesi di Selat Sunda, dan Kantor Camat Banding 1.044 pengungsi.
| Baca Juga: Aktivitas Gunung Anak Krakatau Picu Tsunami Lampung |
Di Kecamatan Bakauheni, Posko Balai Desa Totoharjo 43 orang dan Kelasi 320 orang. Sedangkan di Kecamatan Kalianda Posko Perlindungan Gang Palm ada 14 orang, Desa Sumur Kumbang 183 orang, Hara Banjar 65 orang, Maja 702 orang, Buah Berak ada 91 orang, Kesugihan 110 orang, Canggu 72 orang, Merak Belantung 314 orang, Tengkujuh 223 orang, Pauh 100 orang, Jondong 101 orang, Kecapi 8 orang, dan Bumi Agung 243 orang.
Selain itu, di Kecamatan Rajabasa Posko Pangkul terdapat 70 orang, Way Muli Timur ada 600 orang, Balai Desa Kerinjing ada 200 orang. Di Kecamatan Katibung Posko Tarahan, terdapat 110 orang, dan Sinar Laut Desa Tarahan ada 144 orang.
Tsunami yang terjadi di Selat Sunda pada 22 Desember 2018 malam menimbulkan kerusakan dan korban jiwa di Kabupaten Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran, Provinsi Lampung. Selain di Lampung, tsunami juga menerjang sebagian Kabupaten Pandeglang dan Serang, Provinsi Banten.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per 31 Desember, bencana itu sudah menyebabkan 437 orang meninggal dunia, 16 orang hilang, 14.059 orang terluka, dan 33.721 orang mengungsi.
| Baca Juga: Ketua MPR Kunjungi Pengungsi Korban Tsunami di Lampung Selatan |
