SURAKARTA, MENARA62.COM — Ratusan Siswa Unjuk Kreativitas Drama kolosal Kidung Ramayana Dalam Episode Anoman Duta. Drama kolosal ini antara lain diperankan oleh Edwin kelas 6A sebagai Indrajid, Rani sebagai Sinta 6A, Yoga 6 D Sebagai Rahwana, Sauqi 5C sebagai Rama Dan Hanoman diperankan Maliki 6D. Drama kolosal ini dipertontonkan oleh ratusan siswa SD Muhammadiyah 1 Ketelan surakarta di halaman setempat, Jl. Kartini No. Banjarsari, Sabtu (29/7/2017) pagi tadi.
Kidung Ramayana di sini menekankan pada penggarapan Episode Anoman Duta. Kisahnya tentang tokoh Anoman sebagai Duta Rama Wijaya, untuk meyakinkan keberadaan Shinta yang telah diculik oleh Rahmana atau Dasamuka. Anoman dengan tekat dan tanggung jawab atas kepercayaan yang diberikannya segera melaksanakan mandat yang diberikan oleh Sri Rama. Ia segera menemui Shinta, Di Taman Soka, keberadaan Anoman diketahui oleh Indrajit, putra Sang Rahwana. Seketika Anoman ditangkap oleh Indrajit dan dibakar di tengah-tengah alun-alun Alengka. Api yang menjilat-jilat dimanfaatkan oleh Anoman untuk membakar Taman Soka dan Negara Alengka.
Shinta sebagai pengejawantahan keadaan bumi yang damai, “gemah ripah loh jinawi”. Keadaan yang demikian mengusik pikir Dasamuka atau Rahwana untuk menguasainya. Berbagai cara, strategi diluncurkan dan menghalkan cara atau tipu daya demi mendapatkan keadaan tersebut. Rama sebagai tokoh yang terjajah merasa susah, sedih dan gelisah. Kondisi jiwa tersebut terobati setelah bertemu Sang Hanoman yang bersedia menjadi Duta. Keangkara murkaan tak akan langgeng di dunia ini, ia akan tersapu oleh nilai-nilai kebenaran. “Becik Ketitik, Ala Ketara, Sura Sudira Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti”.
Drama kolosal “Kidung Ramayana Dalam Episode Anoman Duta” itu sudah dipersiapkan oleh para siswa bersama guru pembimbing dengan Sutradalang Ki Agung Sudarwanto, SSn MSn, Pengampu Karawitan Parimin Tedjo Pramono SPd MPd, Pengampu Tari Danardono Sri Pamungkas SSn dan Sri Suwanti SPd sejak satu bulan lalu. Pentas seni drama, tari dan lagu itu dirancang oleh guru dan siswa SD Muhammadiyah 1, mulai produksi, perizinan, hingga pementasan dan hasil dari Ekstrakurikuler. Ada 100 siswa terlibat di kegiatan besar awwalussanah ini.
“Untuk performance ada 60-100 siswa. Semua kami kerjakan, sendiri termasuk pelatih, pembuat lagu, penari dan lain-lainnya semua ditangani sendiri,” tutur Ki Agung Sudarwanto.
Pensi
SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta sukses menyelenggarakan “Awwalussanah Pentas Seni dan Kreativitas Anak awal tahun ajaran 2017/2018. Gelar Pensi (Pentas Seni) dan Ajang Kreativitas Anak tersebut digelar pada mulai pukul 07.00 – 11.00 WIB.
“Gelar pensi ini sebagai upaya meningkatkan ukhuwah, menyalurkan bakat, minat dan kreativitas anak bidang seni dan budaya, serta kecintaan terhadap kebudayaan Indonesia,” ujar Sri Sayekti SPd MPd, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 1 Ketelan.
Gelar pensi awwalussanah, Sayekti menuturkan, peserta pensi dan Kreativitas anak dalam AwwalusSanah tahun ajaran 2017/2018 diikuti siswa-siswi kelas I-VI yang berjumlah 801 Siswa dengan model Kolosal, mengambil tema “Amar Ma’ruf Nahi Munkar.” Tema ini dipilih degan tujuan memberikan pemahaman konsep tentang amar ma’ruf nahi munkar, yaitu melakukan kebenaran dan mencegah kejelekan atau kebatilan, untuk selalu menebar kebaikan yang berkarakter dilandasi nilai-nilai religius di muka bumi.
Memilih ekstrakurikuler
Awwalussanah sekaligus mempromosikan kegiatan Ekstrakurikuler, seperti disampaikan Sri Sayekti. Selain itu, kegiatan ini untuk mendorong siswa memilih kegiatan ektrakurikuler. Ia meminta siswa memilih kegiatan yang paling diminati yang disesuaikan dengan keadaan fisik, kemampuan diri dan kesehatan anak/siswa.
Ekstrakurikuler di sekolah ini sebelumnya ada 21 jenis, namun sekarang berjumlah 24 karena ada 3 ekstrakurikuler baru, seperti Panahan, Khot dan Olympiade MAPSI. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan ajang pembentukan bakat dan ajang kreativitas anak yang muaranya pembentukan pendidikan karakter.
Suwarno SPd MM Pengawas TK/SD Gugus II UPT Pendidikan Kecamatan Banjarsari memberi semangat anak-anak agar menjadi yang terdepan.
“Aku bisa Juara Budaya Mutu pada Ekstrakurikuler, namun juga Religius. Ini merupakan salah satu dari 5 Karakter yng ada di SD Muhammadiyah 1. Hari ini kita dapat menyaksikan Wisuda Takhasus Juz 30, tidak hanya pandai saja, tapi emosional terjaga, ketrampilan harus dikembangkan secara maksimal. Jangan sampai hanya salah satu tapi yang diasah, harus terus berkemajuan dan berkembang,”ujarnya.
Turut hadir, Ketua Komite Sekolah Drs H Muchsin al Rasyid dan Drs H Harminto dari Majelis Dikdasmen Pimpinan Daeraha Muhammadiyah Surakarta.