JAKARTA, MENARA62.COM – Pascagemba bumi magnitude 7,5 di wilatah Larantuka, hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berpotensi tsunami dengan tingkat ancaman waspada. Waspada artinya maksimum ketinggian tsunami adalah setengah meter. Ancaman waspada terjadi di Flores Timur bagian utara, juga di Pulau Sikka kemudian di Sikka bagian utara, dan Pulau Lembata. Hasil monitoring alat pengukur muka air laut dari badan informasi geospasial menunjukkan adanya kenaikan muka air laut setinggi 7 cm di stasiun badan informasi geospasial yaitu Stasiun Reo dan Stasiun marapokot Nusa Tenggara Timur
“Hingga pukul 13.20 menit WITA yang saat ini kita sudah pukul 13.24. jadi 2 jam setelah kejadian gempa bumi, tadi kejadiannya pukul 11 lebih 20 menit waktu Indonesia bagian tengah karena 11 lebih 20 menit. Artinya sudah lebih dari 2 jam setelah kejadian dan tidak terdeteksi ada kenaikan air laut lagi maka peringatan dini tsunami telah berakhir,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, melalui virtual, Selasa 14/12/2021).
Meski peringatan dini tsunami dinyatakan telah berakhir, Dwikorita meminta agar masyarakat tetap waspada. Masyarakat bisa kembali ke tempat masing-masing dan terus meningkatkan kewaspadaan.
“Masyarakat telah berakhir artinya sudah bisa kembali ke tempat masing-masing. Kami sudah bekoordinasi dengan Gubernur dan Bupati,” tambahnya.
Masyarakat di daerah pesisir juga diminta menghindari wilayah pesisir dan naik ke daratan sejauh lima meter. Air laut itu sendiri di wilayah Maumere terjadi kenaikan secara perlahan dan kini telah berakhir.
Di wilayah Lambena Kepulauan Selayar Sulsel, dilaporkan beberapa bangunan rumah roboh, jalanan retak-retak.