LAHAT, MENARA62.COM– Peringati Hari Batik Nasional 2017, seluruh karyawan Hotel Grand Zuri, Lahat, Sumatera Selatan kenakan baju batik. Motif batik yang dipilih adalah motif bunga Refflesia yang merupakan batik asli Bengkulu.
“Hari ini 2 Oktober adalah Hari Batik Nasional, sudah seharusnya kami sebagai bagian dari Indonesia, ikut memperingatinya,” kata Mario, Eksekutif Manager Hotel Grand Zuri kepada Menara62.com, Senin (2/10/2017).
Sebagaimana halnya destinasi wisata, batik menurut Mario juga menjadi sesuatu yang lekat dengan industri perhotelan. Karena batik merupakan kekayaan budaya yang menjadi salah satu produk unggulan yang banyak dicari oleh wisatawan, baik domestik maupun wisatawan asing.
Mario berharap orang-orang yang berkecimpung dalam industri perhotelan mau belajar tentang batik asli Indonesia. Karena batik Indonesia sangat kaya, masing-masing daerah memiliki corak yang berbeda. Seperti Lahat terkenal dengan batik khasnya bercorak Bukit Tunjuk dan corak Jam Di Lampu Merah Simpang Empat.
“Tujuannya ketika ada wisatawan menginap di hotel lalu bertanya tentang batik asli Lahat, karyawan hotel bisa menjelaskan dengan baik,” tambahnya.
UNESCO sendiri memasukkan batik dalam Daftar Representatif sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity). Penetapan tersebut dilakukan dalam Sidang ke-4 Komite Antar-Pemerintah (Fourth Session of the Intergovernmental Committee) tentang Warisan Budaya Tak-benda di Abu Dhabi.
Sebelumnya pada tahun 2003 dan 2005 UNESCO telah mengakui Wayang dan Keris sebagai Karya Agung Budaya Lisan dan Takbenda Warisan Manusia (Masterpieces of the Oral and Intangible Cultural Heritage of Humanity) yang pada tahun 2008 dimasukkan ke dalam Representative List. (nope)