29.8 C
Jakarta

Perjuangan Mama Melawan Kanker

Nazar Membawa ICT ke Indonesia

Baca Juga:

Ingatan saya kembali ke pertengahan tahun 2016 yang lalu, saat Mama, dr. Ratna H. Purwoko, SpKK, divonis menderita kanker kolon stadium 2 B.

Operasi harus dilakukan dan Mama menolak kemoterapi pasca operasi. Dalam kebingungan sebagai putri satu-satunya, yang juga diamanahkan Papa untuk “melakukan yang terbaik”, saya putuskan membawa Mama ke Jepang untuk melakukan immune cell therapy (ICT).

Biaya yang luar biasa mahal, jadwal terapi yang sangat kaku, musim dingin yang tidak bersahabat serta komunikasi yang sulit karena kendala bahasa. Semua itu, nyaris membuat kami putus asa dalam menyelesaikan terapi, yang membuat kami harus bolak balik ke Jepang tiap dua  minggu. Terapi yang nyaris tanpa efek samping ini, juga membuat saya tidak percaya bahwa “terapi semahal ini akan bekerja menyembuhkan Mama”.

Alhamdulillah, Allah berkehendak, ikhtiar kami berakhir dengan baik. Mama dinyatakan sembuh, bahkan saat kami lakukan second opinion ke spesialis bedah digestif di Tokyo. Nazar yang saya lontarkan untuk kesembuhan Mama pun saya bayarkan : ICT, saya tarik ke Indonesia dan dipermurah harganya.

Di saat Mama menjalani pengobatan, dalam waktu singkat saya terpaksa belajar dari begitu banyak jurnal medis, konferensi, dan buku-buku. Saya juga banyak berdiskusi dengan periset dan dokter pelaku terapi kanker di pusat-pusat kanker di luar negeri.

Kanker merupakan penyakit yang memerlukan *terapi multimodalitas*, alias tidak ada 1 terapi yang dapat berdiri sendiri dalam memenangkan “perang” melawan kanker. Meminta Mama melakukan diet rendah karbohidrat, rendah goreng, serta memberikan Mama infus vitamin C dosis tinggi, tablet vitamin D3 dosis tinggi serta tablet probiotik, adalah hal2 yang saya pelajari dari berbagai center kanker & berperan penting sebagai penunjang terapi Mama, namun sayangnya, tidak diberikan di Jepang. Berkaca dari pengalaman ini, semua hal tersebut serta ditambah dengan pendampingan psikolog bagi penderita maupun keluarganya, kami lakukan di Klinik Hayandra sebagai usaha menyempurnakan terapi ICT bagi para pasien.

Izinkan saya menyampaikan rasa hormat & dukungan saya terhadap para penderita & _survivor_ kanker seperti Mama, yang tengah berupaya untuk sembuh ataupun yang sedang menjaga diri supaya tidak terjadi kekambuhan. Serta bagi keluarga para penderita kanker, yang tentunya ikut mengalami perjalanan yang tidak mudah ini. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan, ketabahan, & kemudahan bagi semua. Aamiin ya Rabb. Salam sehat,

Penulis: Dr. dr. Karina, SpBP-RE, pemilih Hayandra Clinic dan Hayandralab

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!