SOLO, MENARA62.COM– Penguatan karakter Islami menjadi tujuan pelaksanaan kegiatan pesantren Ramadan yang digelar SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta secara virtual pada Kamis (29/4). Kegiatan tersebut diikuti 268 siswa-siswi kelas 7, 8, dan 9 melalui melalui zoom meeting dan live youtube sekolah, PK TV selama 1 hari 1 malam.
Ustazah Rubiatun Nurush Sholihati selaku ketua pelaksana kegiatan menjelaskan bahwa meskipun masa pandemi dan siswa belajar dari rumah, tetapi sekolah tetap berupaya menjadikan momentum Ramadan untuk penguatan karakter melalui pesantren virtual.
“Konsep acara pesantren virtual mengarah pada motivasi dan penguatan karakter anak menjadi lebih baik. Kami juga memilih model obrolan ringan melalui podcast karena bisa interaktif dan lebih diminati oleh anak-anak remaja,” terang Ustazah Rubiatun Nurush pada Kamis (29/4).
Rubiatun Nurush juga menambahkan rangkaian podcast dari pagi meliputi podcast tentang tilawah Alquran untuk memberikan motivasi tilawah Alquran. Podcast tentang zakat dan sedekah untuk memahamkan urgensi zakat dan sedekah di bulan Ramadan. Kemudian, siang hari para siswa belajar melestarikan alam tentang bagaimana membuat herbarium. Para siswa mempraktikan pembuatan herbarium di rumah masing-masing. Sore harinya, siswa menyimak tasmi’ Alquran juz 27 sekali duduk.
“Acara puncak kegiatan pesantren Ramadan adalah kajian Nuzulul Qur’an bersama Ustaz Burhan Shodiq pada malam hari. Hal itu karena momentum ini juga bertepatan dengan 17 Ramadan,” jelas Ustazah Rubiatun Nurush.
Sementara itu, Muhdiyatmoko selaku Kepala SMP Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta mengatakan bahwa tema yang diangkat tentang bagaimana memperkuat karakter Islami di bulan penuh berkah tepat apabila kita melihat bulan Ramadan sebagai bulan tarbiyah atau pendidikan.
“Karakter menjadi landasan pribadi seseorang akan sukses. Salah satu nilai karakter unggul tersebut adalah kejujuran. Nilai-nilai karakter tersebut diterapkan dalam kehidupan sehingga bukan hanya teoritis. Yang penting adalah mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari seperti berbuat baik, menolong sesama, jujur, dan punya etos kerja tinggi.”
Muhdiyatmoko mengajak kepada siswa dan guru untuk menggunakan momentum bulan Ramadan untuk memperkuat nilai karakter sehingga menjadi generasi ulul albab.